20 SMA/SMK Uji Coba Tatap Muka

20 sekolah dari total 190 SMA/SMK yang ada di Kabupaten Banyuwangi mulai melakukan uji coba pembelajaran tatap muka.

20 SMA/SMK Uji Coba Tatap Muka
Tampak suasana uji coba pembelajaran tatap muka disalah satu sekolahan
20 SMA/SMK Uji Coba Tatap Muka

BANYUWANGI, HARIANBANGSA.net - Pada hari ini, sebagian SMA dan SMK di Banyuwangi kembali menggelar uji coba kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka di tengah pandemi Covid-19, Selasa (19/1). Namun, kebijakan tersebut hanya berlaku untuk 20 sekolah dari total 190 SMA/SMK yang ada di Kabupaten Banyuwangi. Pasalnya, 20 sekolah tersebut dinilai telah memenuhi syarat tentang uji coba pembelajaran tatap muka sesuai instruksi.

Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jatim di Banyuwangi, Istu Handoko mengatakan, ke-20 sekolah tersebut yakni SMAN 1 Banyuwangi, SMAN 1 Genteng, SMAN 1 Giri, SMAN 1 Glagah, SMAN 1 pesanggaran, SMAN 1 Rogojampi, SMAN 1 Wongsorejo, SMAN 1 Bangorejo, SMA Ibrahimywongsorejo, SMA PGRI Cluring, SMKN 1 Banyuwangi, SMKN 1 Glagah, SMKN 1 Tegalsari, SMK Wongsorejo, SMK Al Azhar Sempu, SMK Nutut Taqwa, SMK muhammadiyah 6 Rogojampi, SMK PGRI 1 Banyuwangi, SMK PGRI 1 Giri, SMK Sri Tanjung.

“Tentu pelaksanaannya dengan mengedepankan penerapan protokol kesehatan secara ketat,” katanya, Selasa (19/1). Istu membeberkan syarat-syarat yang harus dipenuhi  antara lain, sekolah harus menyiapkan panduan kegiatan belajar mengajar selama masa pandemi. Seperti berapa lama pembelajaran tatap muka akan berlangsung, dan berapa ruang kelas yang digunakan. Selain itu, juga panduan tentang protokol kesehatan.

"Misalnya bagaimana nanti ketika siswa di sekolah harus menggunakan masker, mencuci tangan, mengatur jarak dan sebagainya. Termasuk juga izin dari orang tua, rekomendasi dari komite, hasil rapid antibodi maupun antigen, serta rekomendasi dari camat masing-masing," terangnya.

Selanjutnya, syarat-syarat tersebut diserahkan ke Dinas Pendidikan Provinsi Jatim cabang Banyuwangi untuk dianalisa dan diseleksi guna menentukan sekolah yang paling siap untuk menyelenggarakan KBM tatap muka meski pandemi masih berlangsung.

"Akhirnya ada 20 sekolah yang kami izinkan untuk melakukan tatap muka terbatas. Sekolah yang terpilih tersebut diperkenankan menjalankan uji coba pembelajaran tatap muka dan wajib mematuhi semua prosedur yang telah diputuskan. Termasuk pembatasan jumlah siswa yakni 25 persen dari populasi siswa yang ada dengan durasi tiga jam," paparnya.

Sementara, apabila selama pelaksanaan uji coba terbatas ternyata eskalasi peningkatan transmisi zona tidak menguntungkan, maka kegiatan KBM tersebut bisa hentikan. "Serta apabila selama masa uji coba tatap muka ternyata sekolah melanggar protokol kesehatan, atau pun melanggar hal-hal lain yang terkait, maka saya juga dapat menghentikan kegiatan pembelajaran itu," tutupnya. (guh/diy)