Aksi Toilet Bersih Atasi Masalah Sanitasi

Aksi Toilet Bersih Atasi Masalah Sanitasi
Dari kiri Direktur Operasional Komida Sugeng Priyono, Marketing Director Reckitt Benckiser Hygiene Home Indonesia Luis Ramirez, Darius Sinathrya, dan Operations Director Water.org Indonesia Don Johnston.

Jakarta, HARIAN BANGSA - Air bersih dan sanitasi merupakan kebutuhan dasar hidup manusia. Sayangnya, sanitasi buruk masih menjadi permasalahan besar di Indonesia. Masih banyak masyarakat yang belum memiliki akses toilet dan sanitasi yang bersih. Hal ini tentu berisiko besar mencemari lingkungan, mempengaruhi kesehatan hingga menyebabkan kematian bagi warga sekitar.

Berdasarkan data WHO/UNICEF pada tahun 2012, Indonesia merupakan negara kedua terbesar di dunia yang  penduduknya masih mempraktikkan buang air besar sembarangan (BABS). Keadaan ini menyebabkan sekitar 150.000 anak Indonesia meninggal setiap tahunnya karena diare dan penyakit lain yang disebabkan sanitasi yang buruk.

Data terkini dari situs monitor Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) yang dimuat di website Kementerian Kesehatan RI menunjukan bahwa masih ada 8,6 juta rumah tangga yang anggota keluarganya masih mempraktikkan BABS per Januari 2020.

“Masih banyak masyarakat yang tidak memiliki akses terhadap air bersih dan sanitasi layak sehingga buang air besar di ruang terbuka menjadi permasalahan global yang harus segera diatasi. Berbekal pengalaman 100 tahun memberikan akses terhadap toilet bersih dan higienis, Harpic berkomitmen untuk menjadi bagian dalam mengatasi krisis kebersihan dan sanitasi global ini,” ujar Karim Kamel, General Manager Reckitt Benckiser Hygiene Home Indonesia, Minggu (2/2) dalam siaran persnya.

Menurutnya, bersama dengan mitra kerja lainnya, Harpic ingin meningkatkan kesadaran publik akan pentingnya perubahan perilaku hidup bersih dengan toilet dan sanitasi layak sehingga tidak ada lagi masyarakat yang buang air besar sembarangan.

Menurut data STBM, 4.5 juta rumah tangga di Pulau Jawa pun masih mempraktikkan BABS. Hal ini mendorong Harpic, pembersih toilet yang diproduksi dan dipasarkan oleh Reckitt Benckiser berkomitmen untuk mengentaskan permasalahan BABS di Pulau Jawa pada tahun 2025.

Untuk merealisasikan komitmen tersebut, Harpic menggandeng Water.org, SATO, dan Koperasi Simpan Pinjam Mitra Dhuafa (Komida) untuk bekerja sama mengedukasi tentang pentingnya hidup bersih dengan dan memiliki toilet dan sanitasi layak.

“Indonesia adalah negara terpadat keempat di dunia dimana hampir 28 juta orang Indonesia kekurangan air bersih, dan 71 juta orang tidak memiliki akses ke fasilitas sanitasi yang lebih baik,” ujar Don Johnston, Operations Director Water.org Indonesia.

Kampanye Aksi Toilet Bersih ini pertama kali diluncurkan pada peringatan Hari Toilet Sedunia 2019 yang diperingati setiap tanggal 19 November. “Kampanye ini tidak hanya sekadar membeli dan mendonasikan produk,. Namun juga sebagai gerakan peningkatan kesadaran akan pentingnya akses sanitasi layak bagi kesehatan masyarakat,” ujar Marketing Director Reckitt Benckiser Hygiene Home Indonesia Luis Ramirez.(rd)