Bawa Ratusan Sound System, Pekerja Seni Tuntut Bupati

Ratusan massa dari pemilik sound system, pelaku usaha perlengkapan perkawinan, perias serta pekerja seni berunjuk rasa datangi rumah dinas bupati atau Pendapa Kabupaten Jombang, Senin (20/7).

Bawa Ratusan Sound System, Pekerja Seni Tuntut Bupati
Ratusan pekerja seni saat berdemo di depan Pensapa Kaupaten Jombang. Aan Amrulloh/ HARIAN BANGSA

Jombang, HARIAN BANGSA.net - Ratusan massa dari pemilik sound system, pelaku usaha perlengkapan perkawinan, perias serta pekerja seni berunjuk rasa datangi rumah dinas bupati  atau Pendapa Kabupaten Jombang, Senin (20/7).

Dengan membawa sekitar 180 kendaraan roda empat, mulai dari truk dan mobil pick up yang mengangkut sound system, serta membentangkan poster dan sepanduk berisi tuntutan “Bu Bupati Izinkan Kami Tanggapan Ben Isok Bayar Angsuran" hingga poster berisi sindiran "Cukup Atiku yang Ambyar, Jobku Jangan", ratusan massa tersebut memadati jalanan sekitaran alun-alun Kota Santri.

Sedangkan para pekerja seni yang kebanyakan dari kalangan perempuan datang dengan berdandan cantik layaknya mau manggung atau pentas. Mereka menuntut segera diberlakukan tatanan baru agar bisa kembali bekerja.

Salah satu penyanyi dangdut asal Kota Jombang, Suci Astika (32) mengaku, selama pandemi Covid-19 dia tidak menerima job nyanyi karena pemerintah melarang adanya hiburan dan keramaian. Biasanya, dirinya bisa mengantongi Rp 200 ribu setiap hari dari hasil manggung ke acara-acara hajatan pernikahan. Untuk menutupi kebutuhan sehari-hari, dirinya rela menjual barang-barang berharganya.

“Kami di sini menuntut hak kami. Kami minta agar diperbolehkan beraktivitas kembali seperti semula. Kita minta tatanan baru. Kita akan patuhi aturan yang diberlakukan,” ucapnya saat ditemui di sela aksi demo.

Karena lama menganggur, lanjut Suci, tidak ada pendapatan masuk ke kantongnya sama sekali Ia juga berharap ada bantuan bagi pekerja seni yang terdampak Covid-19. “Katanya kita dapat bantuan, tapi kenyataannya kita semua belum ada yang menerima bantuan dari Bapak Presiden,” imbuhnya.

Selain Suci, para pengusaha sound system dan perlengkapan perkawinan juga mengaku sepi permintaan selama masa pandemi Covid-19 ini. Pengunjuk rasa berharap ada kebijakan kepala daerah untuk segera memberikan izin keramaian dan hiburan, agar bisa kembali bekerja dengan normal.

“Kita sangat terdampak, empat bulan ini kita tidak bekerja. Mohonlah dengan hati nurani Ibu Bupati untuk bisa membuka kembali kegiatan hajatan dan kegiatan sosial lainnya seperti di kabupaten lain,” ujar Ketua Paguyuban Sound System Jombang (PSJ) Muntasir, kepada wartawan.

Sementara, Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengatakan, akan membuat petunjuk teknis (Juknis) untuk kegiatan keramaian atau hiburan di masa pandemi Covid-19. Juknis ini akan mengatur kegiatan hajatan hingga hiburan.

“Insya Allah nanti kita buatkan juknis, karena di Perbup 34 (tentang pengendalian covid-19 di Jombang) itu masih secara umum saja. Kalau sudah jadi juknisnya, nanti mereka kita undang lagi. Insya Allah 1 Agustus kita upayakan juknis selesai,” pungkas bupati Jombang setelah menemui perwakilan massa aksi di Pendapa Kabupaten Jombang.(aan/rd)