Cawali PDIP Diumumkan Akhir Bulan,  Gerindra Mulai Pasang  Kuda-Kuda

Sekretaris DPC Partai Gerindra Surabaya,  AH Thony mengingatkan agar parpol koalisi pengusung MA tidak lengah, terkait belum dimunculkannya calon dari PDIP

 Cawali PDIP Diumumkan Akhir Bulan,  Gerindra Mulai Pasang  Kuda-Kuda

SURABAYA, HARIANBANGSA .net - Pasangan Bakal Calon Wali Kota (Bacawali) dan Bakal Calon Wakil Wali Kota (Bacawawali) Surabaya yang digadang-gadang PDIP menghadapi mantan Kapolda Jatim  Irjen Pol (purn) Machfud Arifin , akan diumumkan akhir bulan ini.

Sekretaris DPC Partai Gerindra Surabaya,  AH Thony mengingatkan agar parpol koalisi pengusung MA tidak lengah, terkait belum dimunculkannya calon dari PDIP.

Bahkan, kalau ada pihak pihak yang menilai PDIP belum, memunculkan calonnya karena tak memiliki kader potensial untuk bertarung di pilkada,  itu salah besar.

Thony menduga,  justru ini bisa jadi bagian dari strategi PDI-P memunculkan jagonya belakangan, tentunya dengan kalkulasi-kalkulasi pemenangan yang sudah diperhitungkan. "Justru ini yang layak diwaspadai. Karena PDIP sebenarnya memiliki  banyak kader potensial, " tandas  dia.

Thony mengaku sebenarnya tidak punya kapasitas  berkomentar, karena menyangkut  rumah tangga parpol lain. Namun, di awal dulu Thony berpikir, kalau PDIP setuju,  pihaknya menawarkan opsi  PDIP dan koalisi besar sekalian jadi satu koalisi. "Lha nanti petanya calon dari parpol melawan calon independen. Ini akan menarik karena warna demokrasi akan kelihatan, "ungkap dia.

"Ya, ini kan sekadar wacana. Kita semua tahu PDI-P memiliki banyak kader- kader potensial . Apalagi  banyak pihak-pihak (simpatisan) yang coba  ingin muncul di PDI-P.

Sebelumnya, Pengamat Politik asal Universitas Airlangga (Unair),  Airlangga Pribadi Kusman mengatakan,   PDIP harus mengkalkulasi betul calon yang akan diusung serta kekuatan politik yang ada, mengingat Surabaya di bawah kepemimpinan Tri Rismaharini (Risma) menelorkan banyak prestasi dan itu harus diapresiasi.

Di sisi lain Angga melihat PDI-P sangat serius menyiapkan calonnya meski saat ini masih terlihat adem ayem. "Adem ayem di publik itu bukan berarti tidak mempersiapkan. PDIP itu kan sadar, bahwa posisinya adalah kekuatan politik utama di Surabaya, sekaligus kemarin pengusung utama Risma,” kata dia.

PDIP, lanjut dia, akan berpikir sangat matang tentang siapa yang akan menjadi figur pengganti Risma. Figur itu haruslah memiliki standar dan kualifikasi tidak di bawah Risma. Minimal sama, syukur-syukur bisa diatasnya

 “Saya pikir PDIP sedang mempersiapkan dengan serius. Terkadang politik itu terlihat landai dan tenang di permukaan, tapi arusnya di dasar sebetulnya sangat kuat,”ungkap dia.

Sementara Sekretaris DPD PDI-P Jatim, Sri Untari Bisowarno menyampaikan bakal ada kejutan dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri terkait rekomendasi Pilkada Surabaya “Terserah ibu ketua umum, kita patuh saja dengan perintah beliau nanti,” kata Sri Untari.

Dia menyebutkan DPP PDI-P akan segera mengumumkan rekomendasi untuk 16 daerah yang akan menggelar Pilkada Serentak 2020 termasuk Surabaya. “Bisa dilaksanakan pada akhir bulan ini atau bisa juga mundur jika masih ada perlu komunikasi dengan sejumlah pihak termasuk kawan-kawan dari partai politik lain,” tandas dia.

Hingga saat ini ada sejumlah nama yang bertarung kuat untuk merebut rekomendasi PDI-P di Pilkada Surabaya. Yakni  Wakil Wali Kota Surabaya Whisnu Sakti Buana ( Wakil Ketua DPD PDI-P Jatim),  Eri Cahyadi (Kepala Bappeko Surabaya),  Dyah Katarina (anggota DPRD Surabaya/istri mantan Wali Kota Bambang DH), dan Armuji (anggota DPRD Jatim), Armuji juga disebut berpeluang untuk mendapatkan rekomendasi dari PDI-P untuk maju di Pilkada Surabaya 2020. (lan/ns))