Dewan dan TAPD Gelar Raker Bahas Raperda

Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Mojokerto menggelar rapat kerja dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Mojokerto.

Dewan dan TAPD Gelar Raker Bahas Raperda
Suasana saat dewan menggelar rapat kerja.

Mojokerto, HARIAN BANGSA.net - Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kabupaten Mojokerto menggelar rapat kerja dengan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Mojokerto. Rapat ini untuk pembahasan Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) APBD Kabupaten Mojokerto tahun 2021 di ruang sidang Graha Whicesa DPRD Kabupaten Mojokerto.

Rapat kerja tim anggaran DPRD dan tim anggaran Pemkab Mojokerto ini dilakukan untuk penyusunan program dan kegiatan daerah beserta realisasi kebutuhan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Mojokerto di tahun 2021.

Rapat pembahasan anggaran tersebut bersifat tertutup. Tampak hadir pada kegiatan tersebut, Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, Ayni Zuroh dan Wakil Ketua M. Sholeh serta Tim Banggar DPRD dan Tim Banggar Pemkab Mojokerto yang terdiri dari beberapa OPD.

Ketua DPRD Kabupaten Mojokerto, Ayni Zuroh mengatakan, Ppembahasan Raperda APBD tahun anggaran 2021 terus digodok oleh DPRD bersama Pemkab Mojokerto dan memprioritaskan pemulihan perekonomian masyarakat yang merosot saat pandemi Covid-19.

‘’Rapat pembahasan ini merupakan lanjutan rapat yang sebelumnya. Pada prinsipnya terkait APBD ini kami, baik DPRD (legislatif) maupun Pemerintah Kabupaten Mojokerto (eksekutif) akan mengutamakan untuk pemulihan perekonomian setelah terpuruk di masa pandemi Covid-19,”  jelasnya, Kamis (26/11).

Menurutnya, pembahasan anggaran di tahun 2021 dalam rencana program dan kegiatan lebih dibahas secara mendalam. Hal itu sangat penting agar program dan kegiatan 2021 berjalan lancar dan sesuai dengan harapan masyarakat.

Politisi PKB ini juga menerangkan, program dan kegiatan Pemerintah Kabupaten Mojokerto di tahun 2021, sudah mengedepankan kepentingan masyarakat. Hanya saja perlu ada pembahasan dan sinkronisasi dengan kegiatan lain agar sama-sama bisa maksimal.

" Beberapa program pemda yang sekiranya teralokasikan anggaran cukup besar sedikit dipangkas demi menyesuaikan kebutuhan," pungkas Ayni Zuroh.(ris/rd)