Dirut Petrokimia Sapa Petani Jagung di Sumatra Barat

Dirut Petrokimia Sapa Petani Jagung di Sumatra Barat
Dirut Petrokimia Gresik Rahmad Pribadi saat meninjau tanaman jagung di Sumbar.

Padang, HARIAN BANGSA - Petrokimia   Gresik,  perusahaan  solusi agroindustri  anggota  holding  Pupuk   Indonesia menggelar acara Petrokimia Menyapa Petani Sumatera Barat dengan mengunjungi sentra penghasil jagung di Kelurahan Balai Gadang, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Kamis (27/2) lalu.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Rahmad Pribadi mengungkapkan, selain sebagai upaya memperkenalkan  produk  komersial   unggulan   Petrokimia   Gresik,   kunjungan   ini   juga   dalam rangka mendekatkan diri dan media belajar bagi perusahaan.

"Kami yakin dengan terus bersama  stakeholder  pertanian, kami dapat terus tumbuh untuk mendukung program-program pemerintah dan pada akhirnya mewujudkan kesejahteraan bagi para petani,"  ujar Rahmad.

Kota Padang, menurut Rahmad Pribadi,  merupakan salah satu sentra tanaman pangan di Sumatera Barat yang   subur   dan   sangat   cocok   untuk   ditanami   berbagai   komoditas pertanian unggulan nasional. 

Oleh   karena   itu,   Sumatera   Barat   akan   menjadi   tuan   rumah   Pekan   Nasional (Penas) Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) yang akan dilaksanakan bulan Juni 2020.

Petrokimia Gresik juga terus berupaya menciptakan produk inovasi yang dapat membantu petani   dalam   meningkatkan   produktivitas,   dengan   tetap   mengedepankan   pertanian   yang berkelanjutan.

Mulai dari menciptakan pupuk organik yang bermanfaat bagi kesuburan tanah (Petroganik),   pupuk  anorganik   yang   berkualitas   tinggi   (NPK Phonska Plus),   menciptakan varietas benih unggul, penyeimbang pH tanah (kapur pertanian Kebomas), bio dekomposer(gladiator serbuk/cair), pupuk hayati, dan lain sebagainya.

Sedangkan,  tanaman   jagung  seluas 3 hektare di  Kecamatan  Koto  Tengah   yang menjadi tujuan kunjungan kali ini adalah lahan  demonstration plot  (demplot) dengan menggunakan rekomendasi pemupukan berimbang dari Petrokimia Gresik.

Sebelum penanaman, atau nol hari setelah tanam (HST) menggunakan aplikasi pupuk TSP, Urea dan KCL.  Sedangkan, diusia 20 HST menggunakan Urea dan NPK Phonska Plus. Pengaplikasian NPK Phonska Pluspada tanaman jagung di sini mampu meningkatkan produktivitas hingga 7 ton per hektare.

NPK   Phonska   Plus   adalah   salah   satu   produk   unggulan   Petrokimia   Gresik.   Produk   ini merupakan   bentuk   komitmen   perusahaan   untuk   turut   berperan   dalam   pembangunan pertanian, khususnya peningkatan hasil pertanian di Indonesia.

NPK Phonska Plus merupakan Pupuk NPK Majemuk Generasi baru dengan kandungan NPK15-15-15 serta diperkaya dengan 9 persen Sulfur dan unsur hara mikro esensial Zink (Zn) sebesar2.000 ppm yang sangat dibutuhkan tanaman.

Unsur Zn harus diberikan pada tanaman. Zn merupakan unsur hara mikro esensial. Unsur tersebut dibutuhkan dalam jumlah sedikit. Namun merupakan faktor penting yang dapat   memaksimalkan   pertumbuhan   vegetatif   serta   pembentukan   bunga   dan   buah   pada tanaman.

Berdasarkan data dari Organisasi Pupuk Dunia, kekurangan unsur hara Zn merupakan kekurangan unsur hara mikro yang paling banyak ditemukan di lahan pertanian dunia, termasuk di Indonesia.

"Saya berharap  hadirnya produk komersil  produksi Petrokimia Gresik  dapat meningkatkan produktivitas pertanian dan menjadi andalan petani di Kota Padang, " pungkas  Rahmad.(hud/rd)