Empat Pasien Covid-19 di Jatim Sembuh, Dua Meninggal Dunia

Empat Pasien Covid-19 di Jatim Sembuh, Dua Meninggal Dunia
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa saat konferensi pers update penanganan Covid-19 di Jatim di Gedung Negara Grahadi, Surabaya. Foto : didi rosadi/HARIAN BANGSA

SURABAYA, HARIAN BANGSA - Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Jawa Timur kembali mengeluarkan update data terbaru penanganan Covid-19 di provinsi paling Timur di Pulau Jawa tersebut. Data per hari Jumat 17 April 2020, ada empat pasien yang dinyatakan sembuh. Pasien sembuh itu berasal dari Kabupaten Bondowoso dan Bangkalan, masing-masing satu pasien. Sedangkan dari Kota Surabaya ada dua pasien yang dinyatakan sembuh.

"Kabar baiknya ada empat pasien Covid-19 yang terkonversi negatif atau sembuh. Namun ada kabar duka, dua pasien yang meninggal dunia yang berasal dari Lamongan dan Surabaya," tutur Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa, Jumat (17/4) malam.

Khofifah mengungkapkan, dari data yang berasal dari Gugus Tugas Covid-19 pusat hari ini, ada temuan 8 kasus Covid-19 baru di Jawa Timur.  Rinciannya, dari Kabupaten Bangkalan, Sidoarjo, Malang dan Lamongan masing-masing satu kasus. Sedangkan empat kasus baru Covid-19 berasal dari Kota Surabaya.

Sampai hari ini, total ada 522 kasus positif Covid-19 di Jawa Timur. Sementara 378 orang masih dalam perawatan. Untuk pasien dalam pengawasan (PDP)  ada 1826 kasus. Sebanyak 1014 orang masih diawasi. Sementara untuk orang dalam pemantaun ada 15924 kasus, sebanyak 7278 masih dalam pemantauan.

"Yang harus diwaspadai justru orang tanpa gangguan (OTG). Sebab mereka tanpa gejala tapi sejatinya positif Covid-19. Karena imunnya kuat, maka ia tak sadar terpapar. Padahal OTG ini menjadi carrier atau pembawa virus yang bisa menularkan kepada orang lain. Karena itu pentingnya menjaga jarak dan mengenakan masker saat keluar rumah," imbau gubernur perempuan pertama di Jatim tersebut.Secara umum Kota Surabaya masih menjadi daerah yang paling rawan di Jawa Timur. Hal itu bila dilihat dari data statistik yang ada. Dari segi kuantitas, Positif Covid-19, PDP dan ODP semuanya didominasi kasus dari Kota Surabaya. Namun sampai hari ini belum ada pengajuan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) dari Pemkot Surabaya. (mdr/ns)