Fasilitasi Pertemuan UMKM dengan Investor, Disnaker-PMPTSP Kota Malang Gelar BoM Ke-2

Fasilitasi Pertemuan UMKM dengan Investor, Disnaker-PMPTSP Kota Malang Gelar BoM Ke-2
Wali Kota Malang Sutiaji didampingi Ketua TP PKK Kota Malang Widayati Sutiaji meninjau stand pelayanan dari Disnaker-PMPTSP Kota Malang dan dialog dengan warga yang mengurus izin usah, di Malang City Point, Jumat (21/02). Foto-foto: Iwan Irawan/HARIAN BANGSA.

MALANG, HARIAN BANGSA - Dinas Tenaga Kerja Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (Disnaker-PMPTSP) Kota Malang kembali mengembangkan inovasinya lebih luas lagi yakni Bargaining on Mall (BoM) ke-2 di Malang City Point, Jumat (21/02).

 

Pelaksanaan BoM ke-2 kali ini, Disnaker-PMPTSP sengaja melibatkan banyak pelaku UMKM sekaligus mengundang investor. Sekitar 500 orang hadir sebagai peserta seminar maupun pelaku UMKM dan Investor.

 

Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan, BoM ke-2 kali ini bagian dari komitmen Pemkot Malang untuk mengembangkan dan memajukan pelaku UMKM di Kota Malang. Acara tersebut merupakan arean pertemuan antara UMKM dengan investor.

"Kami yakin UMKM bisa sukses hingga tembus internasional menggeluti usahanya. Diiringi tekad serius berjuang seraya terbantukan dukungan kuat dari investor yakni modal usaha,"kata Sutiaji saat sambutan pembukaan acara.

 

Dalam BoM ke-2, pelayanan yang diberikan lebih luas cakupannya. Melibatkan banyak lembaga baik negeri, BUMN maupun swasta. Terpampang jelas, pelayanan perizinannya mulai dari kependudukan, permodalan hingga pembayaran pajak atau retribusi.

 

"Terlihat saling support dan saling sinergitas. Bertujuan memudahkan bagi warga Kota Malang dalam rangka mengembangkan usahanya. Termasuk mengedukasi agar lebih tertib administrasi perizinannya,"beber Wali Kota.

 

Sutiaji menuturkan, untuk mendukung pelayanan lebih maksimal lagi, 100 lebih perizinan didelegasikan kepada PMPTSP. "Kami meminta PMPTSP, secepatnya mempersiapkan dan menguatkan dibidang SDM-nya,"tutur Wali Kota.

Wali Kota Malang Sutiaji meninjau stand BPJS Kesehatan dan menanyakan pelayanannya bagi para pemilik usaha di Kota Malang.

 

Sutiaji mengingatkan semua OPD terkait untuk memberikan pelayanan yang lebih quick, smart dan prosedeural. Kota Malang tidak lama lagi bakal kedatangan banyak investor dari China.

 

"Investasi sebesar Rp 35 triliun akan diwujudkan berupa moda transportasi di Malang. Harapan investasi lainnya bisa menyusul, sehingga bisa mendongkrak perekonomian di Malang lebih pesat lagi,"imbuh dia.

 

Kepala Disnaker-PMPTSP Kota Malang Erik Setyo Santoso menambahkan, BoM ke-2 kali ini sengaja diperluas cakupan pelayanannya. Dunia usaha seperti UMKM dan investor juga dilibatkan.

 

“Untuk pelayanannya, kita libatkan Dispenduk Capil, Bapenda (Dispenda), BP Jamsostek, BPJS Kesehatan, Bank Jatim. Pelayanannya kita sinergikan satu sama lainnya karena saling berkaitan,"ujar Erik.

Wali Kota Malang Sutiaji bersama istri Widayati Sutiaji, Sekkota Wasto, Kepala Disnaker-PMPTSP Erik S Santoso, panitia dan tamu undangan goyang lagu Tik-Tok di sela-sela acara sebagai hiburan.

 

Bukan sekadar memberikan pelayanan, program BoM ke-2 ini juga mengaktualisasikan secara fakta. Bagaimana pelaku UMKM mengembangkan usahanya, selain mengurusi perlengkapan perizinannya. Ketika membutuhkan permodalan, tinggal geser di stand sebelahnya (bank Jatim), tanpa jauh keluar area. Demikian halnya, usaha yang memiliki tenaga kerja (karyawan). Maka langsung terlayani di BP Jamsostek maupun BPJS Kesehatan.

 

"Point pentingnya acara ini ialah mengedukasi pelaku usaha lebih tertib, disiplin, smart, memiliki semangat pekerja keras. Bermimpi lebih maju dan sukses, sehingga UMKM menjadi naik kelas. Muncullah kedepannya bibit-bibit pengusaha sukses di Kota Malang,"pungkas dia. (*/hms)