Gubernur Khofifah Tinjau Pelaksanaan Tes CPNS Provinsi Jatim

Gubernur mengatakan, pada pelaksanaan tes CPNS ini semua berbasis online. Sehingga, peserta bisa langsung melihat skor atau nilai masing masing, secara realtime atau live scoring.

Gubernur Khofifah Tinjau Pelaksanaan Tes CPNS Provinsi Jatim
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa tinjau tes CPNS di Kanreg II BKN. Foto:  Devi fitri Afriyanti/HARIANBANGSA.net

SURABAYA,  HARIANBANGSA.net - Sebanyak 4.777 peserta mengikuti tes lanjutan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) untuk wilayah Pemerintahan Provinsi Jawa Timur. Mereka akan mengisi sebanyak 1.817 formasi yang dibutuhkan, pada tahun 2020.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menegaskan, sedianya masih banyak formasi yang harus disuport dengan tenaga Aparatur Sipil Negara (ASN) baru. Karena yang pensiun atau purna tugas, juga cukup banyak. Namun, formasi yang dibuka, adalah kewenangan Kemenpan RB.

"Jadi, bukan Pemprov. Tetapi kita mengajukan sesuai dengan kebutuhan kebutuhan maksimalisasi layanan dan kinerja di seluruh OPD, UPT, dan seluruh sektor di Pemprov," ujar Khofifah usai melihat tes CPNS di Kanreg II BKN, Selasa (6/10/2020).

Gubernur mengatakan, pada pelaksanaan tes CPNS ini semua berbasis online. Sehingga, peserta bisa langsung melihat skor atau nilai masing masing, secara realtime atau live scoring. "Sekarang live streaming. Jadi, dengan suasana pandemi covid seperti sekarang, maka tidak dibenarkan ada yang mengantar kesini.

Sementara itu, Kepala Kanto Regional II Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Surabaya, Tauhid Jatmiko menuturkan, tes lanjutan CPNS ini telah dimulai sejak 26 September 2020 sampai nanti 7 Oktober 2020, dengan 20 titik lokasi tes.

"Untuk yang Provinsi Jawa Timur khusus, itu ada di Kantor Regional II BKN. Jumlah pesertanya 4.777," terangnya.

Sementara itu, sebanyak 15 peserta tes, terkonfirmasi positif Covid-19. Saat ini, mereka dalam kondisi isolasi. Namun, akan tetap melaksanakan tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).

Tauchid mengatakan, sedianya mereka akan mengikuti rangkaian tes SKB yang dimulai sejak 26 September sampai 7 Oktober 2020. Namun dijadwal ulang. "Dari wilayah Jawa Timur, itu yang terkonfirmasi positif, kita beri kesempatan, karena mungkin posisi dia masih isolasi. Makanya kita beri kesempatan rescedule," ungkapnya.

Penjadwalan ulang tersebut, kata Tauchid lantaran para peserta sebelum melakukan isolasi selama 14 hari, telah melaporkan diri. Sehingga, masih diberi kesempatan untuk mengikuti tes SKB khusus pada tanggal 8 Oktober 2020. "Semuanya kita kumpulkan yang terkonfirmasi itu di tanggal 8 (Oktober 2020)," terangnya.

Namun, protokol kesehatan ketat diterapkan selama proses tes SKB tersebut. Khusus bagi yang reaktif, panitia sudah menyiapkan ruang atau bilik khusus dengan pembatas. Sedangkan yang terkonfirmasi positif, disarankan mengerjakan tes dalam Ambulan.

Langkah Kanreg II BKN Surabaya ini, mendapat apresiasi dari Gubernur, dalam memberi fasilitas dan kesempatan bagi peserta tes CPNS ini. Dimana yang pemeriksaan reaktif, diberi ruang khusus, begitu juga yang terkonfirmasi positif.

"Ditempat tempat yang sudah diberi sekat sekat, dan Insya Alloh secure itu bagi mereka yang reaktif," katanya. Bahkan bagi peserta yang masih terkonfirmasi positif, tidak menggugurkan hak kepesertaannya untuk mengikuti tes SKB. Pihak panitia, yakni Kanreg II BKN Surabaya, menyiapkan fasilitas tes dalam Ambulan.

"Andai misalnya ada yang berkeinginan. Dalam kondisi positif tetap ingin melaksanakan tes ini, Pak Kanreg menyediakan mengerjakan di Ambulan," tandasnya.

Dari sebanyak 4.777 peserta yang mendaftar dan mengikuti tes CPNS ini, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Pemprov Jatim, Nurkholis berharap, para peserta melaksanakan ujian dengan sungguh sungguh. Mengingat 1 formasi diperebutkan 3 orang.

"Inikan dicari memang yang terbaik, di masing masing jurusan yang diminati, dimasing masing formasi yang diminati," terangnya.

Dengan live streaming, dan nilai yang keluar juga realtime setiap saat berubah sampai dengan akhir penyelenggaraan tes, maka segera diketahui secara langsung nama nama yang lolos pada tes Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).

"Jadi formasinya itu, 40 persen TKD (Tes Kompetensi Dasar), sehingga yang SKB itu 60 persen. Ketika keduanya digabung, yang terbaik itulah yang dipilih," katanya. (dev/ns)