Gubernur Optimis KPSP Setia Kawan Nongkojajar, Pasuruan  Mampu Jadi Pusat Penyediaan Bahan Makanan Bergizi

Lokasi KPSP Setia Kawan merupakan sentra peternakan yang menyediakan susu, daging dan telur. Selain itu, kebutuhan makanan bergizi juga tersedia di minimarket dan outlet KPSP Setia Kawan.

Gubernur Optimis KPSP Setia Kawan Nongkojajar, Pasuruan  Mampu Jadi Pusat Penyediaan Bahan Makanan Bergizi

PASURUAN, HARIANBANGSA.net - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengaku optimis keberadaan Koperasi Peternakan Sapi Perah (KPSP) Setia Kawan di Desa Nongkojajar, Kecamatan Tutur, Kab. Pasuruan mampu menjad pusat penyediaan makanan bergizi. Hal ini cukup beralasan, karena lokasi KPSP Setia Kawan merupakan sentra peternakan yang menyediakan susu, daging dan telur. Selain itu, kebutuhan makanan bergizi juga tersedia di minimarket dan outlet KPSP Setia Kawan.

“Saya melihat peluang ini sangat strategis dan harus dimanfaatkan KPSP Setia Kawan. Dalam satu tempat, masyarakat bisa terpenuhi kebutuhannya dalam memperoleh makanan bergizi sehingga secara tidak langsung akan membuat masyarakat hidup lebih sehat,”jelas Gubernur Khofifah saat meninjau KPSP Setia Kawan, Ahad (19/7).

Khofifah menjelaskan, untuk dapat hidup sehat dan meningkatkan imun, masyarakat memerlukan asupan makanan yang bergizi. Salah satunya berupa susu dan berbagai olahannya yang diproduksi oleh KPSP Setia Kawan. KPSP Setia Kawan perlu terus melakukan pengembangan dan inovasi produk olahan susu.

Menurut Khofifah, hal ini penting dilakukan untuk mengatasi penurunan konsumsi produk susu. Berdasarkan data yang ada sebelum pandemic Covid-19, konsumsi produksi susu mencapai 113,5 ribu liter per hari. Sedangkan saat pandemi mencapai 105,5 ribu liter per hari.

“Saya lihat KPSP Setia Kawan sudah melakukan diferensiasi produk olahan susu. Seperti permen susu, kerupuk susu, dan minuman susu dengan berbagai varian rasa. Ini inovasi yang luar biasa,”jelas Gubernur.

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Khofifah juga kembali mengingatkan pentingnya kedisiplinan dalam menerapkan protokol kesehatan di KPSP Setia Kawan dan masyarakat di sekitarnya.

“Saat ini kedisiplinan menjadi kunci pencegahan penularan Covid-19. Protokol kesehatan harus dijalankan dengan disiplin. Menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun harus terus digaungkan,”pungkas mantan Menteri Sosial ini.

Sementara itu, Ketua Umum  KPSP Setia Kawan H.M. Koesnan mengatakan, selama pandemi Covid-19 pihaknya terus menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Diantaranya, dengan menyediakan tempat cuci tangan, mewajibkan peternak memakai masker saat menyetor susu di pos penampungan, dan memasang berbagai poster cara pencegahan penularan Covid-19.

Koesnan menambahkan, pihaknya juga akan terus memperluas kemitraan dan berupaya menurunkan harga susu kemasan di tingkat masyarakat umum. Disamping itu, pihaknya juga mengembangkan produk olahan susu untuk memberi nilai tambah. Meski demikian,  selama masa pandemi Covid-19 pemasaran ke PT.  Indolakto mengalami penurunan hingga 7,6 persen.

Di tempat yang sama, Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jatim, Wemmi Niamawati menambahkan, KPSP Setia Kawan Nongkojajar memiliki populasi sapi perah sebanyak 21.590 ekor yang dimiliki 6.100 anggota aktif yang berkontribusi 8 % terhadap total 287.197 ekor populasi sapi perah di Jawa Timur. Terkiat dengan sapi perah, Jawa Timur berkontribusi sebesar 51% terhadap populasi sapi perah Nasional. (mid/ns)