IPNU-IPPNU Tuban Ajak Masyarakat Jauhi Penyakit HIV/AIDS

"Dalam giat ini kami menggandeng Persatuan Dokter NU dan Dinkes untuk sosialisasi tentang penyakit HIV/ AIDS," ujar Ketua PC IPNU Kabupaten Tuban, Taufiqurrohman.

IPNU-IPPNU Tuban Ajak Masyarakat Jauhi Penyakit HIV/AIDS

TUBAN, HARIANBANGSA.net - Pimpinan Cabang (PC) IPNU-IPPNU Kabupaten Tuban mengajak seluruh masyarakat Bumi Wali agar menjauhi penyakit HIV/ AIDS dan bukan menjauhi orangnya.

Hal itu diungkapkan puluhan pelajar banom NU itu ketika turun ke jalan dengan membagikan bungan dan pita kepada pengguna jalan. Mereka turun langsung ke lapangan sembari sosialisasi tentang bahaya penyakit HIV/AIDS. Kader NU tingkat bawah itupun meminta agar masyarat Tuban waspada terhadap penularan virus mematikan tersebut.

"Dalam giat ini kami menggandeng Persatuan Dokter NU dan Dinkes untuk sosialisasi tentang penyakit HIV/ AIDS," ujar Ketua PC IPNU Kabupaten Tuban, Taufiqurrohman saat berada di Bundaran Patung disela-sela memberikan bunga dalam rangka memperingati Hari HIV/ AIDS, Selasa (1/12).

Menurut dia, kagiatan ini merupakan wujud kepedulian dan dukungan terhadap ODHA atau orang yang terinfeksi. Harapannya,agar mereka tetap optimis dan berfikir positif. Jangan jauhi orang yang terinfeksi HIV/AIDS, karena mereka butuh support dan dukungan bersama-sama.

"Mari kita jauhi penyakitnya, bukan orangnya,"pesan Taufiq sapaan akrabnya.

Taufiq menegaskan, IPNU-IPPNU ingin menyampaikan kepada masyarakat  untuk menghindari penyebab penyakitnya. Diantaranya, menghindari seks bebas dan tidak menggunakan jarum suntik secara bergantian.

Selain itu, saat turun di jalan para kader NU juga membagikan masker kepada masyarakat. Harapannya, sebagai bentuk edukasi dan mengingatkan kepada masyarakat akan pentingnya penggunaan masker dan mematuhi protokol kesehatan di masa pandemi.

"Bunga yang kami bagikan sebanyak 1.500, selain itu kami juga membagikan masker kepada pengguna jalan. Hal ini untuk mengingatkan kepada sesama akan pentingnya mematuhi protokol kesehatan. Kami berharap dan berdoa semoga pandemi ini segera berakhir," harap dia.

Sementara itu, Kasi Pencegahan dan Penyakit Menular, Dinas Kesehatan Kabupaten Tuban, Agus Waskhito menjelaskan, kegiatan bagi bunga dan masker serta penandatanganan Deklarasi Peduli ODHA adalah bentuk dukungan kepada pengidap HIV/ AIDS. Oleh sebab itu, masyarakat diminta untuk bersama-sama memutus rantai penyebarannya.

"Guna mendeteksi penyebaran HIV/AIDS kami punya memiliki sistem dimasing-masing layanan. Ada 7 tempat yang bisa dijadikan rujukan mulai deteksi hingga pengobatan. RSUD, RSNU, Puskesmas Singgahan, Tambakboyo, Semanding, Soko dan Plumpang," bebernya.

Dinkes mengimbau, kepada masyarakat agar tidak mengucilkan ODHA. Karena tidak sedikit masyarakat yang kurang edukasi terkait penyebaran HIV/AIDS membuat sebagian masyarakat menjauhi pengidap HIV. Padahal, penularannya tidak semudah itu.

HIV tidak menular melalui air liur, keringat, sentuhan, ciuman, gigitan nyamuk atau bekas toilet. Tapi lebih kepada kontak cairan tubuh seperti darah dan sperma lewat perilaku seksual dan penggunaan jarum suntik

"Pada dasarnya, HIV dapat ditularkan melalui cairan tubuh, termasuk darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu yang terinfeksi HIV. Maka dari itu sekali lagi kami tegaskan mari bersama-sama memutus rantai penyebaran jauhi penyakitnya bukan orangnya," pungkasnya.

Diketahui, jumlah ODHA per-November 2020 sebanyak 672 yang tersebar di 20 kecamatan  yang ada di Kabupaten Tuban. (wan/ns)