Jaga Prokes, MbokMbok Bikin Video Pembuatan Produk

Sejak adanya Covid-19 Maret lalu, salah satu UMKM yang berjualan minuman kesehatan, MbokMbok, berusaha mengikuti anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan (prokes).

Jaga Prokes, MbokMbok Bikin Video Pembuatan Produk
Dwi Ratna bersama produk MbokMbok.

Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Sejak adanya Covid-19 Maret lalu, salah satu UMKM yang berjualan minuman kesehatan, MbokMbok, berusaha mengikuti anjuran pemerintah terkait protokol kesehatan (prokes). Untuk meyakinkan konsumen bahwa produknya layak dikonsumsi, Dwi Ratna sebagai pemilik, membuat video proses pembuatan minuman tersebut.

"Sejak pandemi saya mulai bikin video tentang proses pembuatan minuman ini. Mulai dari tata cara mencuci bahan mengolah sampai packaging sehingga konsumen tidak ragu mengkonsumsi minuman yang kami buat ini," katanya, Selasa (20/10).

Ia menegaskan, jika selain produk minumannya yang memang sehat seperti kunyit asam, beras kencur, dan sinom, proses dari awal pembuatan tetap terjaga. Memang, sebelumnya ia tidak membuat video. Tetapi karena adanya Covid-19, menurutnya, perlu memberikan informasi pada konsumen jika minumannya layak dikonsumsi.

Dwi sendiri menjual produk minuman sehat sejak 2018, dengan mengedepankan keaslian rempah-rempah. Menurutnya, dulu beras kencur yang menjadi andalan hingga berkontribusi sebanyak 80 persen. Sekarang sejak pandemi bergeser. Kunyit asam kini dominan 60 persen.

Tampaknya Dwi tak ingin memberikan bahan pengawet dan menggunakan gula asli sebagai pemanisnya. Dalam sebulan ia bisa menjual 1.200 botol. Namun sejak pandemi penjualannya turun menjadi 850 botol.

"Bahkan, selama sebulan terakhir turun lagi. Dalam sebulan terjual 600 botol. Saya berharap tetap bisa meningkat lagi bulan depan," terangnya.

Berbagai macam usahapun dilakukan. Di antaranya mengikuti branding digital, selalu update di medsos untuk foto dan video, juga promo di semua medsos yang dimiliki baik IG, FB dan lainnya.

Tidak hanya itu. Ia makin gencar men-support reseller yang selama ini ikut andil dalam usahanya. Salah satu reseller-nya dari luar kota sepertii Bogor, Bandung, dan Jakarta berkontribusi besar dalam penjualan produk MbokMbok. Bahkan ia ingin membuat packaging yang lain supaya produknya ini diminati semua kalangan.

"Kalau anak muda kayaknya kurang suka ya. Mereka menganggapnya jamu. Tapi saya tidak mau dianggap jamu, ini minuman kok. Minuman tradisional yang menyehatkan," tuturnya.

Dwi berharap, orang peduli terhadap produk tradisional. Karena bisa bikin sehat, ia mencoba terus menyosialisasikan hidup sehat dan tentunya berharap omzetnya bisa meningkat.(sby1/rd)