KBI Dukung Pengembangan UMKM

PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI berkomitmen untuk turut mendukung pengembangan usaha kecil menengah dan koperasi (UMKM), khususnya dalam upaya mitigasi pasca Covid-19

KBI Dukung Pengembangan UMKM
Direktur Utama PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) Fajar Wibhiyadi, tengah menyerahkan secara simbolis mesin pemecah kedelai kepada perwakilan kelompok tani di Selopamioro, Bantul, Yogyakarta, disaksikan Ketua Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng.

Yogyakarta, HARIAN BANGSA.net - PT Kliring Berjangka Indonesia (Persero) atau KBI berkomitmen untuk turut mendukung pengembangan usaha kecil menengah dan koperasi (UMKM), khususnya dalam upaya mitigasi pasca Covid-19. UMKM merupakan sektor yang sangat terpukul dengan adanya wabah Covid-19 ini.

Apa yang KBI lakukan ini adalah dalam koridor sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang memiliki peran sebagai agent of development, khususnya bagi UMKM.

Hal ini disampaikan Direktur Utama KBI Fajar Wibhiyadi, disela-sela pencanangan Program Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani dalam Pengembangan UMKM Pangan Lokal untuk Mitigasi Pasca Covid-19, yang diselenggarakan di Yogyakarta, Kamis (6/8).

Program ini merupakan kerja sama yang dilakukan antara KBI dengan Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogakarta. Kegiatan yang dilakukan ini, merupakan kolaborasi antara program CSR dan kegiatan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) yang ada di KBI.

Dalam program pengembangan UMKM yang dilakukan di di Desa Selopamioro, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta ini, KBI dan Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada Yogakarta memberdayakan UMKM Kelompok Tani untuk mampu memproduksi pangan lokal, meliputi produksi jus kemasan, singkong beku, keripik sayuran, serta keripik tempe.

Ketua Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Gajah Mada Prof. Dr. Ir. Lilik Sutiarso, M.Eng mengatakan, tujuan utama dari program pemberdayaan UMKM ini adalah mengembangkan usaha pengelolaan hasil tanaman buah dan makanan berbahan baku lokal.

“Masyarakat diharapkan mandiri dan meningkatkan kemampuan kelompok wanita tani dalam mengelola UMKM pangan berbasis bahan baku lokal. Kelompok wanita tani mampu memberikan kontribusi dalam mendukung pembangunan wilayah agrowisata di Desa Selopamioro,” jelasnya.

Selain itu, harapan ke depan dari pengembangan pemberdayaan UMKM ini mampu menjadi contoh bagi masyarakat di daerah lain untuk menerapkan kegiatan yang sama pasca pandemi Covid-19.

Desa Selopamioro merupakan salah satu Desa di Kabupaten Bantul yang memiliki potensi sumber daya lokal berbasis sektor pertanian. Semenjak adanya wabah pandemi Covid-19, seperti daerah-daerah lain, ekonomi masyarakat di wilayah ini juga cukup mengalami dampak.

“Sebagai BUMN, ke depan KBI akan terus memberikan memberikan dukungan kepada masyarakat, khususnya dalam pengembangan UMKM. Karena sebagai BUMN, tentu peran kami tidak sekedar mencari keuntungan bisnis, namun lebih dari itu, kami juga dituntut untuk turut mengembangkan ekonomi masyarakat,” jelas Fajar Wibhiyadi.(rd)