Nge-Dagging Punya Bumbu Baru

Memulai berbisnis dimasa pandemi memang membuat waswas. Tetapi bagaimana pun hidup harus terus berjalan dan harus mulai dari sekarang dari pada nanti-nanti akan terlambat.

Nge-Dagging Punya Bumbu Baru
Salah satu pengujung sedang memesan menu daging sapi dengan pilihan bumbu terbaru Creamy Japanese Mentai.

Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Memulai berbisnis dimasa pandemi memang membuat waswas. Tetapi bagaimana pun hidup harus terus berjalan dan harus mulai dari sekarang dari pada nanti-nanti akan terlambat. Kalau hanya diam saja tidak dapat menghasilkan apa-apa. Hal ini dikatakan CEO Nge Dagging, Robert Peter Rajimin.

Tempat makan yang dibuka beberapa waktu lalu itu, ternyata mendapat respon positif. Ia mencoba hal baru yang diharapkan bisa diterima masyarakat Surabaya dan sekitarnya. Menurutnya, selama ini makan berbahan ayam yang banyak di pasaran.

"Kami ingin menghadirkan bahan daging tetapi dengan harga terjangkau. Jadi mereka bisa memilih ayam atau daging. Kita punya 8 menu pilihan ayam dan daging serta 8 pilihan bumbu yang bisa kita pilih sesuai selera. Ada bumbu terbaru yang cocok buat semua kalangan karena tidak pedas yakni Creamy Japanese Mentai," terangnya, Sabtu (7/11).

Untuk pangsa pasarnya sendiri adalah semua kalangan. Karena itu, Robert menghadirkan sambal tidak pedas yakni Creamy Japanese Mentai. Baik anak muda, maupun keluarga. Sementara ditanya terkait konsumen, rata-rata datang ketempat. "Untuk online masih belum banyak, tapi next kita akan berikan program diskon dan promo," terangnya.

Robert juga menjelaskan, dalam pengolahan daging dengan cara diasap. Daging yang digunakan adalah daging pilihan sementara pilihan bumbu adalah nusantara diantaranya Oseng Gurih, sambal ijo Minangkabau, sambal matah, rendang padang, sambal korek pedas, sambalado, lada hitam dan creamy japanese mentai yang terbaru.

"Kita pakai daging sapi yang paling istimewa. Sementara bumbu pilihannya seperti oseng tersebut ditumis dengan api panas. Untuk penyajiannya nasi, ayam atau daging sapi dan ada krupuk pangsit dan telur, " paparnya. Kemudian bumbunya ditaruh diatas, bumbu yang dipilih sesuai selera pelanggan. Untuk pilihan minumannya ada Iced tea, Lemon Tea dan Pure Orange.

Sementara untuk protokol kesehatan yang diterapkan Nge Dagging ini, Robert sudah menyiapkan hand sanitizer dan tidak terlalu banyak kursi supaya konsumen bisa menerapkan jaga jarak.

Tentunya mereka yang datang wajib memakai masker, dan ketika makan saja mereka bisa melepasnya. Hal tersebut dilakukan untuk mensosialisasikan pro program pemerintah yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.(sby1/rd)