Pasar Palayanan Publik Banyuwangi Masuk Top 99 Sinovik 2022

Saat ini di Banyuwangi terdapat dua pasar pelayanan publik, yakni di pasar Genteng dan Pasar Rogojampi. Inovasi ini merupakan yang pertama di Indonesia. Sambil berbelanja, masyarakat bisa mengurus berbagai dokumennya mulai administrasi kependudukan hingga perijinan usaha.

Pasar Palayanan Publik Banyuwangi Masuk Top 99 Sinovik 2022
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani saat mengunjungi salah satu pelayanan publik.

Banyuwangi, HB.net - Dua inovasi Kabupaten Banyuwangi masuk Top 99 Kompetisi Sistem Inovasi Pelayanan Publik (Sinovik) yang digelar oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB). Dua inovasi tersebut adalah Homestay Naik Kelas dan Pasar Pelayanan Publik.

Hal ini tertuang dalam surat pengumuman Deputi Bidang Pelayanan Publik Kemenpan RB nomor: B/273/PP.00.05/2022 tentang Finalis Top Inovasi Pelayanan Publik Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik di Lingkungan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, BUMN, dan BUMD Tahun 2022.

“Alhamdulillah tahun ini dua inovasi dari Banyuwangi berhasil tembus Top 99 Sinovik dari total 2.454 inovasi yang masuk. Ini menjadi motivasi kami untuk terus menghadirkan inovasi yang mensejahterakan masyarakat," kata Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, Rabu (15/6/2022).

“Pasar Pelayanan Publik masuk Top 99 Sinovik 2022, ini merupakan inovasi yang mengintegrasikan unit pelayanan publik dengan pasar tradisional, sehingga warga bisa mengurus dokumen sembari berbelanja," urai Ipuk.

Saat ini di Banyuwangi terdapat dua pasar pelayanan publik, yakni di pasar Genteng dan Pasar Rogojampi. Inovasi ini merupakan yang pertama di Indonesia. Sambil berbelanja, masyarakat bisa mengurus berbagai dokumennya mulai administrasi kependudukan hingga perijinan usaha.

Sejak beroperasi pada 2019, pasar pelayanan publik telah memberikan dampak yang signifikan terhadap jumlah masyarakat baik perorangan maupun berbadan hukum  yang mengajukan perizinan, serta peningkatan nilai investasi khususnya untuk usaha Mikro Kecil.

Hal ini terlihat dari data Dashboard OSS Izin Usaha Mikro Kecil (IUMK) di Kabupaten Banyuwangi periode 2019-2021 yang menunjukkan, jumlah Nomor Induk Berusaha (NIB)  sebanyak 23.490  dan  proyek/kegiatan usaha sebanyak 26.544 dengan total investasi sebesar  Rp. 740.936.436.628.

Kedua adalah program Homestay Naik Kelas, merupakan inovasi dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banyuwangi untuk meningkatkan kualitas SDM, sarana prasarana, serta jumlah kunjungan homestay.

Menurut data, jumlah kunjungan homestay mengalami peningkatan. Pada 2018, tercatat hanya 998 kunjungan, kemudian meningkat pesat pada 2019 sebesar 4.999 kunjungan, sebelum kemudian turun di angka 3.476 (2020) dan 3.237 (2021) dikarenakan pandemi Covid-19.

Dua inovasi tersebut selanjutnya akan mengikuti babak presentasi dan wawancara virtual di hadapan tim juri pada 24 Juni  mendatang. Untuk kemudian dipilih menjadi Top 45 Sinovik 2022. (guh/diy)