Pemkab Probolinggo Bidik Peningkatan Kapasitas Produk Sektor UMKM

Selain itu, untuk menggerakkan ekonomi kreatif, Pemkab menggunakan E-Katalog UMKM sebagai sarana memasarkan produk UMKM Probolinggo. Diharapkan ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi.

Pemkab Probolinggo Bidik Peningkatan Kapasitas Produk Sektor UMKM
Bupati Tantri saat menggelar acara penguatan UMKM untuk Pemulihan ekonomi diacara digitalisasi UMKM.
Pemkab Probolinggo Bidik Peningkatan Kapasitas Produk Sektor UMKM

PROBOLINGGO, HB.net - Bupati Probolinggo, Hj. Puput Tantriana Sari SE membuat program gebrakan salah satunya dengan mengoptimalkan keberadaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dibeberapa desa yakni dengan pemberian pelatihan dan bantuan peralatan kerja dan Kredit Modal Kerja (KMK).

Selain itu, untuk menggerakkan ekonomi kreatif, Pemkab menggunakan E-Katalog UMKM sebagai sarana memasarkan produk UMKM Probolinggo. Diharapkan ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro dan Menengah, Anung Widiarto mengatakan, sesuai perintah Bupati Tantri, pihaknya telah melakukan beberapa upaya untuk pemulihan ekonomi diantaranya mengoptimalkan daerah miskin yang punya potensi SDA sebagai produk unggulan UMKM. "Kita sudah mengoptimalkan potensi produk unggulan di Desa Tambak Ukir,” katanya.

“Kita manfaatkan kolang-kaling itu jadi produk unggulan menjadi produk minuman, krupuk dan selai," imbuh mantan Kepala Dinas Periwisata itu. Tidak hanya didesa itu, ada juga di desa Sapi Kerep, Sukapura yang juga merupakan penghasil buah strawberry untuk diolah menjadi minuman, dodol dan selai.

“Selama ini, kan hanya dimanfaatkan untuk dijual buahnya. Namun, sekarang kita olah jadi produk olahan unggulan dan potensi itupun sangat menjanjikan ditengah pandemi yang berkepanjangan ini," terangnya. Pihaknya saat ini juga mendukung keberadaan Desa Emas atau Enterpreneur, Mandiri, Adil dan Sejahtera yang telah digagas Bupati menjadi desa maju.

 "Disini juga ada produk UMKM yakni Kopi Mix gula aren. Potensi mengoptimalkan produk UMKM itu kita selaraskan untuk mengangkat daerah tertinggal menjadi daerah maju dalam pemulihan ekonomi. Selain itu, kita juga pasarkan melalui E-Katalog yang sudah dilaunching Bupati," tegasnya.

Sebanyak 2.400 UMKM dari 68.851 pelaku usaha di Probolinggo, telah mendapatkan Bantuan Presiden Produktif Usaha Mikro (BPUM) tahun lalu dan tahun ini menyusut jadi 1.200 UMKM. Melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Pemkab Probolinggo juga punya terobosan program untuk pemulihan ekonomi. Salah satunya, Pemkab Probolinggo mendukung UMKM agar geliat ekonomi lokal tak semakin terpuruk.

Plt. Kepala Disperindag Kabupaten Probolinggo, Taufik Alami mengatakan, dampak pandemi Covid-19 yang sangat terasa pada sektor UMKM, mengharuskannya membuat sejumlah terobosan. Selain tetap mengandalkan sejumlah event/pameran berskala regional secara virtual, Disprindag juga mengamankan pemasaran produk UMKM dengan cara membeli produk lokal yang ada.

Namun sebelum itu, Disperindag telah mendorong pelaku UMKM untuk beralih memproduksi produk adaptif yang sesuai dengan kebutuhan saat ini. “Dari pengusaha batik misalnya, pemasaran mereka tentu menurun jika dijual kain atau baju batik saja. Kami arahkan mereka memproduksi masker batik untuk dibeli pemerintah dan didistribusikan kembali. Selebihnya mereka membuat souvenir pernikahan berbahan batik, kan sedang banyak yang butuh kalau souvenir”, tegasnya. (ndi/diy)