Peresmian Kampung Tangguh Semeru Kecamatan Gedeg dan Kemlagi

Pjs Bupati Mojokerto Himawan Estu Bagijo bersama Kapolresta Mojokerto AKBP Deddy Supriyadi serta Dandim 0815 Letkol Inf Dwi Mawan Sutanto, meresmikan Kampung Tangguh Semeru di tiga wilayah utara sungai Kabupaten Mojokerto.

Peresmian Kampung Tangguh Semeru Kecamatan Gedeg dan Kemlagi
Pjs Bupati Mojokerto Himawan Estu Bagijo meresmikan Kampung Tangguh Semeru.

Mojokerto, HARIAN BANGSA.net - Pjs Bupati Mojokerto Himawan Estu Bagijo bersama Kapolresta Mojokerto AKBP Deddy Supriyadi serta Dandim 0815 Letkol Inf Dwi Mawan Sutanto, meresmikan Kampung Tangguh Semeru di tiga wilayah utara sungai Kabupaten Mojokerto. Dimulai dari Kecamatan Gedeg (9 desa) dan Kecamatan Kemlagi (16 desa), Kamis (19/11) di pendapa kantor kecamatan masing-masing. 

Secara rinci, sembilan desa di Kecamatan Gedeg antara lain Ngares Kidul, Berat Wetan, Jerukseger, Terusan, Bandung, Batan Krajan, Gembongan, Sidoharjo dan Desa Gedeg. Sedangkan Kecamatan Kemlagi terdiri dari Desa Mojowiryo, Japanan, Mojosarirejo, Mojokusumo, Pandankrajan, Mojodowo, Mojogebang, Mojorejo, Betro, Kemlagi, Watesprojo, Mojojajar, Mojodadi, Mojowatesrejo, Mojopilang dan Desa Mojokumpul.

Pjs Bupati Himawan Estu Bagijo pada dua peresmian ini, terus memberi motivasi psikologis untuk memandang hidup lebih positif meski dalam masa pandemi Covid-19. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan pola pikir lebih terbuka dan tetap bersyukur dalam keadaan apapun.

“Covid-19 jangan dilihat sebagai musibah saja. Tuhan memberi sesuatu pasti ada tujuan,” tutur pjs bupati Mojokerto.

Menurutnya, di pengujung 2019, dunia kedatangan wabah Corona hingga badai La Nina. Ini semua termasuk disruption. Yakni sebuah era di mana segala sesuatu terjadi secara random, baik hal positif maupun negatif. Apapun yang terjadi, tetap tanamkan rasa syukur. “Atur mindset yang positif, dan teruslah menjadi manfaat bagi orang lain,” imbuhnya.

Pjs bupati tak lupa memberi pesan bagi semua untuk tetap mematuhi aturan protokol kesehatan. Imbauan tersebut jangan sampai diabaikan, mengingat sampai dengan saat ini persiapan vaksinasi oleh pemerintah secara resmi masih menunggu proses lebih lanjut. 

“Pandemi ini ada dan nyata. Nanti kalau vaksin benar-benar sudah siap, yang akan diberi maksimal usianya 58 tahun. Di atas itu, tidak bisa diberikan. Maka, dianjurkan untuk di rumah saja. Kita tidak bisa memastikan pandemi usai. Kita tidak bisa menghindar, tapi juga tidak boleh diam saja. Ayo lawan dengan patuh prokes,” tandas pjs bupati Mojokerto.

Senada dengan pjs bupati Mojokerto, Kapolresta Mojokerto AKB Dedy Supriyadi, pada peresmian ini menyampaikan kembali dasar terbentuknya Kampung Tangguh Semeru. Selain sebagai upaya penanggulangan pandemi Covid-19 di desa-desa, program ini juga turut berperan memberi rasa aman dan kondusif di lingkungan masyarakat.

“Sampai vaksin resmi diberikan, bapak ibu harus tahu apa yang mesti dilakukan untuk mencegah sebaran Covid-19, hingga diimplementasikan pada kampung tangguh,” jelasnya.

Dia melanjutkan, kesehatan dan ekonomi harus imbang. Desa-desa yang sudah dibentuk tadi, menunjukkan itu semua. Sebenarnya Kampung Tangguh Semeru dibentuk bukan untuk Covid saja. Misal ada konflik di masyarakat, bisa duduk bersama. Jangan sampai ke ranah hukum apalagi pengadilan.

Camat Gedeg Tjatur Edi Novianto dalam acara peresmian ini menyampaikan beberapa prestasi Kecamatan Gedeg, juga dalam penanganan Covid-19. Edy menyebut prosentase rumah tangga terdampak Covid-19 ada sekitar 54 persen, atau 11 ribu lebih dari 20 ribu lebih. Kabar baiknya, saat ini Kecamatan Gedeg sudah berstatus zona hijau (risiko terkendali) sebaran Covid-19.

“Kita mulai bangkit dengan berbagai bantuan dari daerah sampai Desember nanti. Untuk pencegahan Covid-19, kami meraih nomor 3 untuk stimulasi menciptakan kecamatan hijau,” ungkap Tjatur.

Dia  berterima kasih pada semua, atas komitmen bersama yang sudah dijalankan. Kecamatan Gedeg juga mewakili Kabupaten Mojokerto untuk lomba Zona Integritas (ZI) WBK WBBM tahun 2020.

Sedangkan Camat Kemlagi Tri Cahyo Harianto menyampaikan harapannya agar Kemlagi segera bebas dan pulih dari kasus konfirmasi Covid-19. Pihaknya secara kontinyu terus melakukan sosialisasi-sosialisasi pencegahan Covid-19 kepada masyarakat.

“Dari 20 desa, baru 4 desa yang resmi dibentuk sebagai kampung tangguh. Nah, selebihnya 16 desa kita resmikan hari ini. November ini, kami berdoa semoga jadi akhir penambahan kasus Covid wilayah kami,” jelasnya.

Kemlagi dari dua puskesmas yang ada, tercatat ada 83 kasus konfirm. Namun, dari 83 ini, 92 persen sudah sembuh. “Secara massif, kami terus lakukan sosialisasi ke masyarakat utk pencegahan Covid-19,” jabar camat Kemlagi.(hms/rd)