Perluas Layanan RS Rujukan Covid-19 di Mataraman, Gubernur Khofifah Resmikan RS Lapangan Joglo Dungus Madiun

“Suasana keindahan di Dungus ini menjadi bagian penting untuk pasien Covid-19 karena mereka butuh suasana paikologis yang membuat happy dan tenang,"ujar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Perluas Layanan RS Rujukan Covid-19 di Mataraman, Gubernur Khofifah Resmikan RS Lapangan Joglo Dungus Madiun

Madiun, HB.net - Guna memperluas pelayanan rujukan pasien Covid-19 dan memutus mata rantai penyebarannya di wilayah Mataraman, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meresmikan RS Lapangan Joglo Dungus Madiun di Desa Dungus, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Rabu (3/2).

Rumah sakit yang berada di area RS Paru Dungus Madiun ini dulunya merupakan bekas sanatorium atau tempat rehabilitasi bagi pasien Tuberkulosis (TBC) yang kemudian direhab dan direnovasi. Berlokasi di area terbuka, RS ini memiliki udara yang sejuk karena dikelilingi pepohonan yang rimbun.

Total kapasitas RS Lapangan Joglo Dungus ini sebanyak 150 tempat tidur (bed) yang diantaranya terdiri dari ruang perawatan dengan hepafilter, 5 unit joglo, 3 rumah limasan, serta ruang High Care Unit (HCU) yang mampu menampung 7 bed.

Adapula fasilitas pendukung seperti command center, ruang radiologi, laboratorium, poliklinik, area jogging track, musala untuk putra dan putri, serta tempat relaksasi. Selain itu bangunan joglo ini terpisah dari bangunan bagi pasien umum, serta tiap unit terdapat hepafilter sehingga mengurangi resiko penularan Covid-19.

Dengan diresmikannya RS Lapangan Joglo Dungus ini, Khofifah berharap, akan mampu memberikan pelayanan percepatan kesembuhan bagi pasien Covid-19 tidak hanya di Kabupaten maupun Kota Madiun, namun juga wilayah Mataraman seperti Nganjuk, Ponorogo, Ngawi, Trenggalek, Magetan dan sekitarnya.

Dengan lokasi yang berada di area alam terbuka dan udara yang sejuk, Khofifah berharap suasana ini mampu memberikan terapi psikologis yang mampu membuat pasien Covid-19 lebih tenang dan bahagia. Dengan kondisi psikologis tersebut, diharapkan imunitas mereka meningkat dan cepat sembuh.

Berbeda dengan dua rumah sakit lapangan Covid-19 Pemprov Jatim yang telah lebih dulu beroperasi yakni di Indrapura Surabaya dan Ijen Boulevard Kota Malang, rumah sakit lapangan di Dungus ini memiliki bangunan dan lingkungan alam yang sangat asri. Khofifah melanjutkan, rumah sakit ini memiliki keunggulan kompetitif dan keunggulan komparatif di luar dari kualitas layanannya.

“Suasana keindahan di Dungus ini menjadi bagian penting untuk pasien Covid-19 karena mereka butuh suasana paikologis yang membuat happy dan tenang. Jadi suasana seperti ini seperti banyak pepohonan  yang sudah berusia sekian puluh tahun, menjadi bagian dari support untuk memberikan percepatan penyembuhan bagi pasien Covid-19,”kata dia.

Menurutnya, pelayanan dengan format rumah-rumah joglo dan limas yang ada di rumah sakit ini menjadi suatu inovasi tersendiri yang bisa berseiring dengan lingkungan yang ada. Tentunya hal ini bisa menjadi motivasi bagi pasien agar cepat sembuh dan mampu mensupport para nakes dalam memberikan layanan.

Khofifah juga berharap, peresmian RS Lapangan Joglo Dungus ini sekaligus menjadi ikhtiar dalam upaya mempercepat layanan dan  pemutusan mata rantai penyebaran Covid-19 terutama di wilayah Madiun Raya dan Mataraman. Apalagi, persentase penambahan kasus aktif di  Mataraman, yakni Kota Madiun, Kabupaten Madiun, dan Kabupaten Trenggalek bulan Januari kemarin cukup tinggi. Kita berharap akan terus terkendali dan melandai.

Lebih lanjut menurutnya, dengan adanya RS Lapangan Joglo Dungus ini maka diharapkan kapasitas Bed Occupancy Rate (BOR) di rumah sakit rujukan menurun   sehingga ada relaksasi terutama bagi para nakes. Sehingga, rumah sakit tidak overload dan masyarakat memiliki pilihan untuk bisa mendapatkan percepatan layanan. (mid/ns)