Poetoek Soeko Diresmikan, Profit Tembus Rp 60 Juta Sebulan

Wisata Poetoek Soeko di Desa Sukosari Kecamatan Trawas, resmi di-launching Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Kamis (1/4).

Poetoek Soeko Diresmikan, Profit Tembus Rp 60 Juta Sebulan
Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati berpose dengan latar belakang Poetoek Soeko.

Mojokerto, HARIAN BANGSA.net - Wisata Poetoek Soeko di  Desa Sukosari Kecamatan Trawas, resmi di-launching Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati, Kamis (1/4). Wisata yang memanfaatkan tanah kas desa (TKD) dengan lokasi strategis tersebut, diprediksi akan menjadi salah satu jujukan wisata baru yang difavoritkan masyarakat.

Sejak dibuka secara umum pada Desember 2020 lalu, Poetoek Soeko terus menunjukkan perkembangan pendapatan yang luar biasa mencapai Rp 60 juta per bulan. Hal ini dilaporkan Kades Sukosari Purnaji pada laporan sambutan acara.

"Sejak Poetoek Soeko dibuka, investor terus berdatangan. Wisata ini kami komersialkan untuk umum sejak Desember 2020. Sebelumnya kami sudah merintisnya sejak 2017,” kata Purnaji.

Hasil pendapatan bulan pertama adalah Rp 8 juta, selanjutnya Rp 20 juta, hingga saat ini mampu mencapai Rp 60 juta per bulan. Dengan dukungan BUMDes, pihaknya berupaya agar ke depan bisa beroperasional secara mandiri. “Wisata ini masih membutuhkan banyak infrastruktur," imbuhnya.

Purnaji juga menceritakan awal mula ide pendirian Poetoek Soeko. Yakni berangkat dari minimnya tanah pertanian yang bisa digarap karena keterbatasan irigasi.

"Dari 131 hektare luas Desa Sukosari, sekitar 11 persennya adalah tanah persawahan yang kurang maksimal karena problem irigasi. Maka terobosan ini lahir dengan harapan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat,” jelasnya.

TKD yang digunakan untuk Poetoek Soekoe ini merupakan milik kades dan lima orang perangkatnya, yang sekarang diubah jadi sembilan orang perangkat.

Bupati Ikfina dengan penuh harapan, menyatakan dukungannya agar wisata Poetoek Soeko menjadi salah satu tujuan destinasi baru wisata Kecamatan Trawas. Meski dalam masa pandemi, bupati yakin wisata ini akan mampu memberi warna baru di tengah kejenuhan masyarakat karena dampak pandemi.

"Tidak ada yang dapat menjamin pandemi berakhir. Kita harus berupaya hidup sehat, produktif, dan ekonomi pulih. Poetoek Soeko hadir di saat yang tepat. Masyarakat sudah haus untuk berwisata,” jelas bupati.

Menurut Ikfina, Desa Sukosari menangkap peluang ini dengan sangat baik. Pengunjung datang ke sini lalu selfie, diunggah ke medsos, dapat like dan view. Akhirnya yang melihat juga penasaran ingin ke sini.

Tidak lupa, bupati mengingatkan kembali agar tempat-tempat wisata di Kabupaten Mojokerto, tetap memenuhi standar protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah. Dengan mengandalkan potensi dan keunikan yang dimiliki, bupati juga ingin agar wilayah lain dapat menggali potensi masing-masing untuk dikembangkan sebagai roda penggerak ekonomi masyarakat.

"Kita harus menata dan meramaikan kembali wisata, meski dalam situasi berbeda. Tetap penuhi prokes. Kita pun harus memikirkan bagaimana menyusun tindak lanjut pengembangannya ke depan,” ungkap Ikfina.

Satu wilayah, harus bisa menunjang wilayah lain. Jangan karena ada Poetoek Soeko, desa lain di sekitar juga membuat hal sama. Wisatawan ingin pilihan bervariasi, setiap wilayah juga pasti punya keunikan masing-masing. Infrastruktur dan sistem pun harus mendukung. “Pariwisata itu butuh tempat, sarpras memadai, masyarakat yang ramah, juga makanan yang lezat," tandas bupati.(yep/rd)