Ponpes Tebuireng Terapkan Karantina untuk Santri

Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang akan menerapkan karantina bagi para santri yang kembali untuk mengikuti proses belajar.

Ponpes Tebuireng Terapkan Karantina untuk Santri
Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang menerapkan karantina bagi para santri yang kembali untuk mengikuti proses belajar.

Jombang, HARIAN BANGSA.net - Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang akan menerapkan karantina bagi para santri yang kembali untuk mengikuti proses belajar. Hal itu disampaikan oleh Pengasuh Ponpes Tebuireng, KH Abdul Hakim Mahfudz (Gus Kikin) usai melakukan rapat pengurus pondok.

Hasil dari rapat tersebut memutuskan bahwa sebanyak 3.881 santri mukim akan kembali ke pondok secara bertahap. Sedangkan untuk tahap pertama sebanyak 1,176 santri yang akan mengawali masuk ke Ponpes Tebuireng. Mereka adalah para santri yang duduk di bangku kelas 3 SMP maupun SMA di lingkungan pendidikan ponpes.

“Kemarin itu kesimpulannya akan mengundang dulu santri kelas 3, totalnya itu 44 persen, yakni sekitar 1.176 santi. Ini yang kita fokuskan lebih dulu,” tutur Gus Kikin, kepada wartawan di Ponpes Tebuireng, Rabu (17/6).

Gus Kikin mengungkapkan, pihak pondok belum bisa memastikan kapan para santri ini bisa kembali berkegiatan di pesantren yang didirikan oleh KH Hasyim Asy'ari tersebut. Ia berharap, di awal bulan Juli nanti semua santri sudah bisa berada di Ponpes Tebuireng.

Pihaknya tidak menargetkan tanggal, tapi yang utama itu bagaimana kesehatan menjadi perioritas utama. Semua proses itu  harus mengikuti protokol kesehatan, sehingga kalau ada keterlambatan tak ada masalah tetap dijalankan.

 “Artinya bahwa memang ini kita berniat untuk bagaimana caranya memulai kegiatan di pondok pesantren ini, tapi kita tetap mematuhi protokol kesehatan. Mudah-mudahan di awal Juli itu paling tidak para santri sudah sampai di sini,” imbuh.

Bagi para santri yang datang ke pondok nantinya akan diberlakukan protokol kesehatan secara ketat untuk memutus potensi penyebaran Covid-19. Santri yang datang akan terlebih dahulu diisolasi 14 hari di gedung Universitas Hasyim Asy'ari dan Ma'had Aly.

“Sesampainya di sini, santri kita proses dengan isolasi selama dua minggu, itu juga kita rapid test. Pada hari kesepuluh kita lakukan rapid test. Kemudian nantinya kalau bagus baru masuk ke pondok,” tegas Gus Kikin.

Sementara itu, skema kedatangan ribuan santri ini sudah diatur oleh para pengurus Ponpes Tebuireng. Para wali santri yang mengantar, akan dipusatkan di parkiran terminal kawasan wisata religi makam Gus Dur, di sisi barat pondok. Keluarga santri tidak diperkenankan ikut memasuki lingkungan pesantren, untuk menghindari timbulnya kerumunan.

“Nanti masuknya lewat pintu di belakang pondok. Jadi nanti santri masuk tidak didampingi wali santri. Kami juga akan siapkan Puskestren sebagai tempat perawatan kesehatan. Saat santri sudah kembali ke pondok, akan diberlakukan aturan-aturan ketat untuk memenuhi protokol kesehatan,” pungkasnya.(aan/rd)