Satu Kecamatan Minimal Dua Wilayah Physical Distancing

Satu Kecamatan Minimal Dua Wilayah Physical Distancing
Petugas kepolisian melakukan pengawasan physical distancing di sebuah daerah di Sidoarjo.

Sidoarjo, HARIAN BANGSA - Kawasan physical distancing mulai diterapkan minggu lalu. Program jaga jarak itu berlaku di enam ruas jalan. Dari hasil evaluasi, Polresta Sidoarjo bakal menambah zona tersebut.

Kapolresta Sidoarjo Kombespol Sumardji menjelaskan, dari hasil evaluasi, physical distancing berjalan efektif. Jalan yang semula padat menjadi lengang. "Kerumunan berkurang," ucap Sumardji.

Dia menargetkan setiap kecamatan terbentuk area physical distancing. "Minimal ada dua tiap kecamatan," jelasnya

Contohnya di Jalan Lingkar Barat. Minggu kemarin (29/3) kawasan itu disterilkan. Mulai pukul 06.00 hingga 12.00 WIB. Kendaraan dan PKL dilarang berjualan. Akses sepanjang 3 km tersebut disemprot disinfektan.

Di empat jalur dekat alun-alun, yaitu Jalan Cokronegoro, Jalan Gubernur Suryo, Jalan Sultan Agung, serta jalan A. Yani, phisycal distancing berjalan Sabtu lalu (28/3). Keramaian di pusat kota berkurang.

Melihat itu, Sumardji mengatakan, physical distancing bakal terus digiatkan. Polisi akan menambah waktu program tersebut. "Tidak hanya akhir pekan. Kemungkinan hari-hari biasa juga diterapkan," jelasnya.

Selain itu, area physical distancing juga diperluas. Tidak hanya kawasan kota. Namun menyebar di sejumlah titik.  Contohnya akses pintu keluar-masuk Kota Delta. Misalnya di Taman, Waru, Krian, Prambon, Tarik, serta Porong. Sumardji mengatakan untuk penentuan titik physical distancing merupakan diskresi kepolisian. "Yang menentukan kami," paparnya.

Tak hanya itu, polisi juga berupaya menambah kawasan jaga jarak hingga area terkecil. Mulai dari kecamatan, kelurahan, desa, hingga perumahan. Di setiap titik nantinya  dilakukan penyemprotan disinfektan.

Sejumlah areal physical distancing perumahan sudah terbentuk. Contohnya di Perumahan Puri Surya Jaya Cluster Sydney Garden. Warga merancang alat penyemprotan otomatis.

Setiap kendaraan yang masuk pintu gerbang cluster harus berhenti terlebih dulu. Dengan memakai Thermo Scanner Gun, satpam mengecek suhu tubuh seluruh orang yang ada di dalam mobil. Jika suhu tubuh lebih dari normal, pengendara ditepikan.

Setelah itu, kendaraan diminta berjalan menuju pintu gerbang. Seketika cairan disinfektan mengucur. Selama lima detik cairan kimia tersebut menyemprot mobil.

Ketua RW 7 Cluster Sydney Garden Evi Lestari menjelaskan warga berinisiatif membuat penyemprotan disinfektan otomatis. Tujuannya menangkal penyebaran Virus Corona.

Untuk membuat alat tersebut, warga melihat contoh di media sosial. Sejurus kemudian, warga patungan. Mengumpulkan anggaran. "Ada yang bertugas membuat disinfektan dan alat," paparnya.

Dalam waktu satu hari, alat tuntas dibuat. Kemarin, inovasi tersebut diujicoba. "Alhamdulilah lancar," paparnya.(cat/rd)