Tingkatkan SDM Konstruksi  Berkompeten, Dinas PRKPCK Jatim-Unesa Teken MoU

“Konkretnya, Dinas PRKPCK Jatim membuka magang bagi mahasiswa Unesa. Juga sebaliknya, pejabat Dinas PRKPCK dapat menjadi dosen tamu atau dosen luar biasa serta menjadi narasumber di acara seminar, talkshow dan sosialisasi."

Tingkatkan SDM Konstruksi  Berkompeten, Dinas PRKPCK Jatim-Unesa Teken MoU
Kepala Dinas  PRKPCK Jatim  Ir. Baju Trihaksoro, MM (kanan) bersama Dekan Fakultas Teknik Unesa usai melakukan MoU.

SURABAYA, HARIANBANGSA.net - Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman dan Cipta Karya (PRKPCK) Jawa Timur melakukan Memorandum of Understanding (MoU) dengan Universitas Negeri Surabaya. Kegiatan akan dilaksanakan 5 tahun kedepan untuk mendorong penyiapan generasi muda yang menjadi penerus dan penggerak roda bangsa.

Kepala Dinas PRKPCK Jatim Ir. Baju Trihaksoro MM mengatakan, berdasarkan undang-undang 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi yang mewajibkan pada semua pihak yang bekerja di bidang jasa konstruksi harus memiliki kompetensi kerja yang dapat dibangun sejak masa pendidikan. Kompetensi yang sesuai dengan dunia usaha dan industri diperlukan agar usai masa didik, para tenaga kerja mampu langsung berkarya dalam dunia kerja.

Selanjutnya, pada pasal 7 UU No.2 tahun 2017 disebutkan, berdasarkan kewenangan pemerintah daerah provinsi dapat menyelenggarakan pelatihan tenaga ahli konstruksi  dan menyelenggarakan sistem informasi jasa konstruksi cakupan daerah provinsi, dengan demikian Dinas PRKPCK Jatim memiliki tugas untuk terlibat dalam mendorong penyediaan SDM konstruksi yang kompeten.

“Konkretnya, Dinas PRKPCK Jatim membuka magang bagi mahasiswa Unesa. Juga sebaliknya, pejabat Dinas PRKPCK dapat menjadi dosen tamu atau dosen luar biasa serta menjadi narasumber di acara seminar, talkshow dan sosialisasi. Tidak hanya itu, kami juga melakukan pelatihan tenaga kerja terampil jasa konstruksi untuk mahasiswa,”beber dia, Ahad (23/08).

Berdasarkan data Kementerian PUPR bahwa dalam distribusi tenaga kerja konstruksi, hingga saat ini masih didominasi oleh tenaga kerja yang tidak terampil dengan prosentase mencapai 70,4 persen. Sedangkan sisanya tenaga konstruksi terampil sebanyak 23,6 persen dan tenaga ahli 5 persen. Dari total jumlah tenaga kerja konstruksi yang terampil dan ahli, hanya 10 persen tenaga kerja bersertifikat.

“Kami berharap para lulusan Unesa khususnya D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Bangunan Gedung setelah lulus memiliki kompetensi yang diharapkan oleh dunia industri dan nilai jual pada saat akan memasuki dunia kerja,”ungkap Baju.

Perguruan Tinggi (PT) merupakan centre of excellent para tenaga ahli bidang konstruksi dimana dari perguruan tinggi tersebut dapat dihasilkan solusi yang up to date terkait isu strategis bidang konstruksi seperti sustainable construction, value engineering, building information modeling dan lain-lain.

“Dengan MoU ini agar benar-benar dapat bermanfaat untuk semua pihak dan mampu meningkatkan pengalaman, kemampuan serta mengasah keahlian dakam menangani proyek konstruksi khususnya proyek pemerintah,”pungkas dia.(mid/ns)