Ajak Siswa Wujudkan Pilkada Damai, Polisi Turun ke Sekolah-Sekolah
Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Oki Ahadian juga ikut memimpin blusukan tersebut. Dia mengajak agar siswa dan siswi tersebut ikut menyalurkan hak pilihnya.
Probolinggo, HB.net - Untuk mewujudkan pelaksanaan Pilkada serentak yang bakal digelar 2 minggu kedepan. Polres Probolinggo Kota terus melakukan ajakan kepada masyarakat akan Pilkada damai. Tidak hanya ke kampung-kampung, Polres Kota juga turba ke sekolah-sekolah. Seperti yang terjadi di SMKN 2 Kota Probolinggo.
Kapolres Probolinggo Kota, AKBP Oki Ahadian juga ikut memimpin blusukan tersebut. Dia mengajak agar siswa dan siswi tersebut ikut menyalurkan hak pilihnya.
Ajakan itu juga disampaikan AKBP Oki saat memimpin Apel upacara bendera dilapangan SMKN 2, Senin (11/11/2024).
"Jelang pilkada 2024, mari bersama-sama menjaga kamtibmas di wilayah Kota Probolinggo. Kita ciptakan suasana pemilu yang aman dan damai, pilihan boleh beda tapi kita tetap bersaudara," tegas AKBP Oki.
Kapolres Kota yang baru menjabat ini juga mengatakan bahwa media sosial menjadi senjata yang ampuh untuk menggaet pemilih pemula yang didominasi oleh para generasi Z. Strategi dari pemerintah terkait sosialisasi dengan menggunakan media sosial seperti facebook, instagram, twitter, telegram dan sejenisnya. Ini diharapkan bisa meningkatkan minat para pemilih pemula dengan rentang usia 17-21 tahun agar mau untuk menyalurkan hak pilihnya.
Tidak hanya itu, Oki juga menghimbau agar pelajar untuk berhati hati dengan banyaknya isu hoax dan ujaran kebencian yang marak muncul media seosial menjelang pelaksanaan Pilkada.
“Remaja yang berstatus pelajar sangat rentan menjadi pelaku penyebaran hoax atau berita bohong di jagat maya, jadi mari bagi adik-adik pelajar di SMKN 2 Probolinggo, untuk lebih berhati-hati dalam menanggapi sebuah postingan yang memang belum tentu tentang kebenarannya," terangnya.
Selain mengedukasi soal Pilkada, AKBP Oki juga bersosialisasi dan melakukan pembinaan kepada pelajar untuk mencegah banyaknya kenakalan remaja yang bisa membawa dampak negatif bagi masa depan.
“Sebagai antisipasi kenakalan remaja, perlunya sosialisasi dan memberi contoh perilaku yang ditampilkan (modeling) terhadap remaja baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah serta lingkungan dimana para remaja," imbuhnya. (ndi/diy)