Antisipasi Siswa Tenggelam, BPBD Latih Siswa SMA Paiton Water Rescue

Kegiatan ini diikuti 20 siswa dan siswi didampingi oleh lima guru SMA Negeri 1 Paiton. Pelatihan ini dipandu oleh lima personel dari Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB) BPBD Kabupaten Probolinggo.

Antisipasi Siswa Tenggelam, BPBD Latih Siswa SMA Paiton Water Rescue
Siswa yang diberi pelatihan water rescue atau penyelamatan di air.

Probolinggo, HB.net - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Probolinggo memberikan pelatihan water rescue bagi siswa dan siswi SMA Negeri 1 Paiton, Sabtu (16/11/2024) sore di Pantai Duta Desa Randutatah Kecamatan Paiton.

Kegiatan ini diikuti 20 siswa dan siswi didampingi oleh lima guru SMA Negeri 1 Paiton. Pelatihan ini dipandu oleh lima personel dari Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB) BPBD Kabupaten Probolinggo.

Puluhan siswa SMA Negeri 1 Paiton ini diberikan materi penyelamatan di air (water rescue) oleh tim BPBD Kabupaten Probolinggo. Pelatihan ini tidak hanya berupa teori, tetapi juga diikuti dengan praktik langsung di Pantai Duta.

Dalam kegiatan tersebut, para peserta diajarkan berbagai teknik penyelamatan di laut, termasuk cara menggunakan pelampung, teknik berenang yang aman serta langkah-langkah pertolongan pertama pada korban tenggelam.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Probolinggo Oemar Sjarief menyampaikan bahwa tujuan utama pelatihan ini adalah untuk membekali para siswa dengan pengetahuan dan keterampilan dalam penyelamatan di air, khususnya di laut dan sungai.

“Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada siswa terkait penyelamatan di air. Harapannya, mereka tidak hanya mengerti teori, tetapi juga mampu melakukan tindakan penyelamatan jika terjadi situasi darurat di laut atau sungai,” ujarnya.

Oemar menambahkan, dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para siswa dan guru SMA Negeri 1 Paiton memiliki kesiapan yang lebih baik dalam menghadapi situasi darurat di lingkungan perairan. “Kami ingin agar siswa dan guru memahami risiko serta mampu melakukan penyelamatan yang benar dan aman, sehingga bisa mengurangi risiko korban jiwa apabila terjadi insiden,” tambahnya. (ndi/diy)