Antusias Masyarakat Lumajang Tinggi, Stok Vaksin Menipis
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Lumajang, Bayu Wibowo Ignasius mengatakan, pasokan vaksin tergantung dari pusat. Upaya Dinkes yang pertama yaitu percepatan vaksinasi untuk segera menghabiskan vaksin.
Lumajang, HB.net - Masyarakat Lumajang sangat antusias untuk mendapatkan program vaksinasi. Hal ini terlihat saat masyarakat mengantri untuk menerima suntikan vaksin. Namun hal tersebut tidak diimbangi dengan stok vaksin Covid-19 yang dikabarkan mulai menipis.
Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Lumajang, Bayu Wibowo Ignasius mengatakan, pasokan vaksin tergantung dari pusat. Upaya Dinkes yang pertama yaitu percepatan vaksinasi untuk segera menghabiskan vaksin.
"Upaya kedua kami mengajukan permintaan vaksin ke gubernur dan Dinkes provinsi oleh bupati, sedangkan Dandim dan Kapolres melalui Pangdam dan Kapolda," katanya.
Bayu menambahkan, bila Lumajang menerima 367.062 dosis, yang terdiri dari Sinovac 341.020 vial, Astrazeneca 3.068 dosis, Sinopharm 3.770 vial, dan vaksin Moderna : 12.124 dosis.
Vaksin yang sudah digunakan saat ini sebanyak 325.914 dosis, yang terdiri dari dosis pertama 203.700 atau dengan persentase 23,13 persen, dosis kedua 119.325 atau 13,55 persen, dan dosis tiga 2.889 atau 79,00 persen.
Dari jumlah tersebut sisa vaksin Covid-19 kini tersisa 22.155 dosis, yang berasal dari IFK 5.324 dosis dan Fasyankes 16.831 dosis.
"Capaian dari Lansia dosis pertama 20,96 persen dan dosis kedua 6,54 persen. Total capaian pada dosis pertama 42,89 persen dan dosis kedua 17,77 persen. Secara internasional negara-negara di dunia berebut vaksin," paparnya.
Ketua Komisi D DPRD Kabupaten Lumajang, Supratman menyebut, pihaknya bersama Komisi D akan mendorong pemerintah untuk terus dapat bisa segera mendapatkan vaksin demi masyarakat Kabupaten Lumajang mencapai herd immunity atau kekebalan kelompok.
"Kita akan menekan pemerintah dan pejabat yang berwenang, untuk negoisasi mencari terobosan vaksin kepada pemerintah propinsi dan pemerintah pusat," terangnya. (ron/diy)