Atasi Sampah Sungai Tukad Mati, PLN Gandeng Komunitas Peduli Sungai
Berangkat dari hal itu, PLN menggandeng Komunitas Peduli Sungai (KPS) untuk bersama-sama mengatasi permasalahan sampah di sekitar Sungai Tukad Mati melalui Penyaluran Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang dikenal dengan Program PLN Peduli.
Badung, HB.net – Permasalahan sampah sungai menjadi permasalahan yang dihadapi masyarakat terutama yang tinggal di wilayah perkotaan. Permasalahan ini muncul dan meningkat seiring dengan peningkatan aktivitas masyarakat kota yang belum diimbangi dengan sarana prasarana pembersihan sungai yang memadai serta cara hidup masyarakat sekitar yang masih kurang kesadarannya memilih membuang sampah ke sungai. Jika tidak diatasi, masalah ini akan berdampak luas seperti banjir.
Berangkat dari hal itu, PLN menggandeng Komunitas Peduli Sungai (KPS) untuk bersama-sama mengatasi permasalahan sampah di sekitar Sungai Tukad Mati melalui Penyaluran Program Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) yang dikenal dengan Program PLN Peduli.
Berada di sekitar infrastruktur PLN SUTT 150 kV Pesanggaran/Pemecutan Kelod-Bandara, Program PLN Peduli yang disalurkan melalui KPS. Bantuan ini untuk pengadaan sarana dan prasarana pembersihan sungai serta sarana edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya cara hidup yang benar dengan tidak membuang sampah ke sungai dan sosialisasi ke warga akan dilakukan secara bertahap.
Pembersihan sampah di Sungai Tukad Mati yang memiliki daerah aliran sungai (DAS) keseluruhan/sampai muara seluas 39,43 km2, dengan panjang sungai utama 22,49 km. Secara administratif, sebagian besar DAS Tukad Mati masuk dalam wilayah Kabupaten Badung dan sebagian kecil di wilayah Kota Denpasar.
Dengan DAS yang cukup panjang, Pembersihan sungai ini tentunya dilakukan secara bertahap serta dibutuhkan kerja sama dan sinergi dari banyak pihak untuk bersama mengatasi permasalahan lingkungan ini.
Ditemui dalam peresmian Sekretariat KPS wilayah Tukad Mati, Ketua KPS Wilayah Tukad Mati, I Nyoman Sukra, yang pernah mendapatkan Piala Kapaltaru 2019, sangat mengapresiasi bantuan PLN sehingga tahun ini menjadi titik bangkit kembali bagi KPS Tukad Mati.
“Program PLN Peduli ini sangat dibutuhkan untuk membantu KPS Wilayah Tukad Mati dalam usaha pembersihan sungai. Kami optimis dengan bantuan ini yang difungsikan menjadi sarana dan prasarana pembersihan sungai berupa pengadaan dan pemasangan jaring penangkap sampah (trash barrier), perahu untuk pembersihan sungai, motor listrik pengangkut listrik, peralatan manual untuk pembersihan, seragam pembersihan dan lain sebagainya,” terangnya.
General Manager PLN UIP JBTB, Muhammad Ramadhansyah, mengatakan, Program TJSL ini kerap dilaksanakan PLN untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat serta lingkungan di mana bantuan pemeliharaan lingkungan menjadi salah satu program prioritas untuk dilakukan.
Sinergi yang baik antara pemerintah, PLN dan KPS telah membuat perubahan-perubahan yang dapat kita lihat secara kasat mata. Sungai Tukad Mati telah lebih bersih secara bertahap dibanding sebelumnya.
Selaras dengan itu, infrastruktur PLN yaitu SUTT 150 kV Pesanggaran/Pemecutan Kelod-Bandara baru saja berhasil diberikan tegangan pertama (energize) sehingga PLN berharap dengan keberadaan PLN membawa dampak positif, baik melalui peningkatan keandalan listriki maupun terkait perbaikan kualitas lingkungan melalui Program PLN Peduli.
“PLN pun turut menyasar Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang lebih dikenal dengan Sustainability Development Goals (SDGs) sehingga diharapkan dengan bantuan yang diberikan PLN, lingkungan dapat meningkat kebersihannya, kualitas air sungai lebih baik dan bermanfaat secara ekologis serta masyarakat dapat lebih baik secara ekonomi finansial dan kesejahteraannya,” ucapnya. (diy/ns)