Bupati Blitar Dampingi Dirjen Penataan Agraria Tinjau Proyek Percontohan di Desa Soso

Blitar, HB.net - Bupati Blitar, Drs. Rijanto, mendampingi Direktur Jenderal Penataan Agraria Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Yulia Jaya Nirmawati, dalam kunjungan kerjanya ke Desa Soso, Kecamatan Gandusari, Kabupaten Blitar, pada Rabu, kemarin. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka meninjau langsung pelaksanaan proyek percontohan pertanian jagung seluas 10,77 hektare yang berlokasi di lahan bekas konflik agraria.
Lahan yang sebelumnya menjadi sengketa ini telah berhasil diselesaikan melalui program redistribusi tanah oleh pemerintah pusat melalui Kementerian ATR/BPN, bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Blitar. Kini, lahan tersebut telah dimanfaatkan secara produktif oleh para petani setempat untuk budidaya jagung sebagai komoditas utama.
Dalam sambutannya, Bupati Rijanto menyampaikan apresiasi atas perhatian pemerintah pusat terhadap penguatan sektor agraria dan pertanian di daerah. Menurutnya, keberhasilan redistribusi tanah di Desa Soso menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan berbagai pemangku kepentingan mampu menciptakan solusi konkret atas permasalahan agraria yang selama ini menghambat produktivitas lahan.
“Ini adalah contoh sinergi yang baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, stakeholder, dan masyarakat dalam mendukung program nasional. Salah satu prioritas utama Presiden Prabowo adalah mewujudkan ketahanan pangan melalui Asta Cita. Dengan pemanfaatan lahan ini, kita tidak hanya menyelesaikan konflik agraria, tapi juga memperkuat ekonomi petani,” ujar Rijanto.
Bupati Blitar menyambut kedatangan Dirjen Penataan Agraria Kementerian ATR/BPN, Yulia Jaya Nirmawati.
Dirjen Penataan Agraria Yulia Jaya Nirmawati juga mengungkapkan bahwa program redistribusi tanah tidak hanya berhenti pada pemberian hak tanah kepada masyarakat, namun juga harus dilanjutkan dengan pengelolaan yang produktif dan berkelanjutan.
“Kami ingin memastikan bahwa tanah yang telah diberikan melalui redistribusi benar-benar dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Desa Soso adalah contoh ideal. Lahan yang dulu berkonflik kini menghasilkan jagung yang mampu menopang perekonomian petani,” kata Yulia.
Dalam kunjungan tersebut, rombongan juga berkesempatan meninjau langsung kondisi lahan jagung dan berdialog dengan para petani penerima manfaat. Berdasarkan data yang dihimpun dari Dinas Pertanian Kabupaten Blitar, produksi jagung dari lahan ini mampu mencapai 4 ton per hektare per tahun. Angka ini cukup menjanjikan dan berkontribusi besar terhadap ketahanan pangan lokal sekaligus meningkatkan pendapatan petani.
Selain sebagai bentuk percontohan budidaya jagung pasca-redistribusi tanah, lahan ini juga diharapkan menjadi model bagi daerah lain yang menghadapi permasalahan serupa. Pemerintah Kabupaten Blitar akan terus mendampingi dan memberikan pendampingan teknis maupun akses pasar agar hasil pertanian dapat terserap optimal.
Bupati Blitar melaksanakan panen raya jagung bersama petani Desa Soso.
Kegiatan ini juga disambut antusias oleh masyarakat Desa Soso. Beberapa tokoh masyarakat mengungkapkan rasa syukurnya karena kini mereka bisa bercocok tanam tanpa lagi dibayang-bayangi konflik agraria.
Dengan keberhasilan ini, Pemerintah Kabupaten Blitar menegaskan komitmennya untuk terus mendukung program reformasi agraria dan penguatan ketahanan pangan nasional. Desa Soso pun kini menjadi simbol keberhasilan dari kolaborasi lintas sektor dalam menyelesaikan persoalan mendasar dan mengubahnya menjadi peluang kemajuan ekonomi daerah.(tri/ns)