DPRD Surabaya Beharap Usai Revitalisasi Pasar Kembang Bisa jadi Pusat Ekonomi dan Sosial Masyarakat

DPRD Surabaya Beharap Usai Revitalisasi Pasar Kembang Bisa jadi Pusat Ekonomi dan Sosial Masyarakat
Ketua Komisi B DPRD Surabaya, M Faridz Afif.

Surabaya, HB.net - Komisi B DPRD Kota Surabaya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar kembang di Jalan Pasar Kembang, Surabaya. Hal itu dilakukan untuk melihat langsung kondisi di lapangan sebelum pembangunan dan rebitalisasi selesai.

Ketua Komisi B DPRD Kota Surabaya, M. Faridz Afif proses pembangunan sudah 90 persen, tinggal penyelesaian sisi selatan yang belum.

"Rencananya pembangunan sisi selatan juga akan memggandeng Bank Jatim. Untuk itu, kita akan mengundang pihak terkait untuk koordinasi bagaiman nanti bentuk kerja samanya," ujarnya saat memimpin sidak Komisi B DPRD Surabaya, Kamis (8/7/2025)

Politisi muda dari Fraksii PKB DPRD Kota Surabaya ini menyampaikan bahwa nilai proyek pembangunan Pasar Kembang sendiri sebesar Rp 7,2 miliar. Hingga saat ini telah 90 persen proses pembangunannya.

"Tinggal menunggu serah terima dan diresmikan oleh Walikota Surabaya," terang Gus Afif, sapaan akrab M. Faridz Afif.

Dirinya berharap pembangunan di sisi selatan segera dituntaskan agar secara keseluruhan pedagang bisa berjualan di lokasi yang disiapkan. Hal itu juga menghindari kecemburuan sosial antar pedagang.

Dia menekankan perlunya evaluasi terhadap pengelolaan surat sewa stand agar tidak terjadi penyalahgunaan hak atau perpindahan tidak resmi.

“Selama ini klasik, ada yang sewa sampai 30 tahun, ini yang perlu kita cek lagi agar tidak kecolongan,” tandasnya.

Anggota Komisi B yang juga Ketua Fraksi PDIP, Budi Leksono menyoroti pentingnya menuntaskan seluruh janji pembangunan, termasuk kerjasama antara PD Pasar dan Bank Jatim. Menurutnya, realisasi janji ini penting agar tidak menimbulkan ketimpangan antara bagian pasar yang sudah bagus dan yang masih kumuh.

“Kalau hanya berupa pembicaraan, itu hanya janji. Tapi kalau ada tindakan nyata, berarti janji itu terrealisasi. Kita harus dorong agar revitalisasi ini benar-benar nyambung, tidak timpang,” tegas Budi.

Ia juga mengkritisi kondisi lingkungan sekitar pasar yang masih kumuh, terutama keberadaan saluran air yang menjadi tempat pembuangan sampah. Budi menegaskan perlunya penataan lokasi tempat penampungan sampah sementara (TPS) agar tidak merusak estetika pasar. “TPS jangan di depan pasar. Harus dicari lokasi yang tidak mengganggu pandangan,” ujarnya.

Budi Leksono juga menyoroti area bedak-bedak (los pasar) yang masih kosong. Ia mengusulkan agar area tersebut bisa dikembangkan menjadi ruang multifungsi dengan sistem bongkar-pasang. “Pasar ini bisa jadi tempat pertemuan atau kegiatan lain di luar jam operasional. Ini butuh inovasi, bukan hanya untuk jual beli, tapi juga kegiatan sosial dan ekonomi warga sekitar,” katanya.

Ia juga mengajak PD Pasar untuk menggandeng masyarakat dalam merancang strategi pemanfaatan pasar agar bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). “Jangan hanya mengejar profit, tapi utamakan kenyamanan pengunjung dan manfaat bagi warga sekitar,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) PD Pasar Surya Surabaya, Agus Priyo menyatakan bahwa untuk saat ini pihaknya tinggal menunggu penyelesaian sisi selatan Pasar Kembang dan kesepakatan bisnis to bisnis dengan pihak Bank Jatim.

“Alhamdulillah saat ini sudah didampingi juga oleh Datun Kejari Perak dan disepakati bahwa progres sudah 90 persen lebih. Tanggal 16 Mei ditargetkan selesai dan 17 Mei bisa dilakukan serah terima,” jelasnya.

Agus Priyo, menegaskan bahwa kerja sama dengan Bank Jatim bukan dalam bentuk CSR, melainkan skema bisnis-ke-bisnis.

“Nantinya akan ada pengelolaan titik reklame yang keuntungannya dialokasikan untuk pembangunan lanjutan,” bebernya.

Melalui skema tersebut pihaknya berharap pembangunan bisa berlanjut tanpa mengandalkan APBD secara langsung. Dengan luasan sebelumnya. Apabila sebelumnya kapasitas pasar setelah revitalisasi, khusus di lantai 2 ada 260 unit kios.

"Dan kalau ditambah hasil kerja sama dengan Bank Jatim, bisa mencapai 400 pedagang. Mereka bahkan minta tambah, artinya ini menunjukkan animo yang tinggi,” ungkap Agus Priyo.

Dirinya menyatakan bahwa penataan ulang sudah dilakukan termasuk sistem monetisasi, sistem ekonomi pasar, serta pembenahan dokumen legalitas pemilik stand agar tidak terjadi penyalahgunaan sewa jangka panjang.

Komisi B DPRD Surabaya saat melakukan inspeksi mendadak di Pasar kembang di Jalan Pasar Kembang, Surabaya, Kamis (8/5/2025).

Terkait hal ini, Dirut PD Pasar Surya mengakui bahwa TPS saat ini memang berada dekat dengan pintu utama pasar dan berjanji akan mencari solusi relokasi. “Kita pikirkan solusi terbaik, karena TPS ini juga digunakan warga sekitar,” ucap Agus Priyo.(lan/ns)