Fokus Kesehatan Warga, Ungkap Jurus Surabaya Penuhi Target STBM
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memaparkan capaian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) kepada tim verifikator secara daring, di Ruang Sidang Walikota, Senin (14/4).

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memaparkan capaian Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) kepada tim verifikator secara daring, di Ruang Sidang Walikota, Senin (14/4). Dalam paparannya, Eri menyampaikan bahwa Kota Pahlawan telah mencapai 100 persen Open Defecation Free (ODF) atau bebas buang air besar sembarangan.
Capaian STBM di Surabaya, Pilar ke-1 Stop Buang Air Besar Sembarangan mencapai 100 persen, Pilar ke-2 Cuci Tangan Pakai Sabun mencapai 95 persen, Pilar ke-3 Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga mencapai 99 persen, Pilar ke-4 Pengelolaan Sampah Rumah Tangga mencapai 88 persen, dan Pilar ke-5 Pengelolaan Limbah Cair Rumah Tangga mencapai 80,24 persen.
“Pemkot Surabaya telah melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya sanitasi yang baik. Salah satunya dengan menggerakkan masyarakat untuk melakukan pendampingan kepada warga melalui KSH dan dasawisma yang ada di setiap RT,” katanya.
Ia menyampaikan komitmen dan strategi Pemkot Surabaya dalam memenuhi 5 Pilar STBM melalui berbagai langkah strategis. Ia juga menekankan pentingnya kolaborasi dan peran serta masyarakat untuk mewujudkan Surabaya yang sehat dan sejahtera.
Meski begitu, Eri menyadari tantangan urbanisasi di Surabaya yang membawa banyak pendatang. Untuk mengatasi hal ini, Pemkot menggerakkan masyarakat melalui Kader Sirabaya Hebat KSH dan dasawisma di setiap RT untuk melakukan pendampingan dan mengedukasi warga tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).
Untuk optimalisasi monitoring dan inovasi, Pemkot Surabaya memanfaatkan Aplikasi Sayang Warga untuk pembaruan data secara real-time, mengadakan lomba Kampung Surabaya Hebat, dan mendorong inovasi melalui Lomba Inovboyo.
Dukungan pembiayaan menjadi prioritas Pemkot Surabaya, dengan alokasi anggaran sejak tahun 2022 hingga 2025. Dari sisi kelembagaan, Pemkot Surabaya memiliki Tim Penyelenggaraan Perumahan dan Kawasan Pemukiman serta Sanitasi Perkotaan, dengan Wali Kota Eri sebagai pengarah. Tim ini berperan dalam meningkatkan SDM dan memberikan pendampingan dalam monitoring dan evaluasi kegiatan terkait.
Wali kota menyampaikan berbagai inovasi di bidang sanitasi dan pengelolaan lingkungan yang telah dilakukan Surabaya, antara lain 40 Kampung Zero Waste, Suroboyo Bus, 16 Eco Pesantren, Kampung Pengurangan Kantong Plastik, 10 Eco Kampus, pengelolaan sampah organik menjadi kompos di 6 pasar, pengelolaan sampah di 9 TPS 3R, 655 Bank Sampah, 26 Rumah Kompos, Budidaya Maggot dan Black Soldier Fly.
“Surabaya juga memiliki TPA Benowo Landfill Gas, penyediaan biopori, pembuatan Eco Enzim dari limbah kulit buah, serta daur ulang sampah menjadi baju, tas, dan kerajinan,” imbuhnya.
Ketua Tim Verifikasi STBM sekaligus Kepala Bidang P2P Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur Sulvy Dwi Anggraini menyampaikan bahwa capaian STBM di Surabaya sangat luar biasa dan sudah mencapai lebih 70 persen untuk semua pilar. Ia berharap upaya yang sudah dilakukan Pemkot Surabaya dapat terus berlanjut dan meningkatkan akses sanitasi layak bagi masyarakat.
“Verifikasi lapangan akan dilakukan pada tanggal 15 April 2025 dengan mengambil sampel masing-masing 2 kelurahan dari 10 kecamatan. Hasil verifikasi akan dibahas dalam rapat pleno pada tanggal 16 April 2025 untuk menentukan apakah Surabaya layak mendapatkan predikat Paripurna untuk 5 Pilar STBM,” pungkasnya. (ari/rd)