Investasi Berkelanjutan Perikanan Tangkap, Pelabuhan Perikanan Tamperan Siap Mengawal
“Melalui koordinasi tersebut diharapkan dapat terjalin kerjasama dan komunikasi yang baik antar instansi."
Pacitan, HB.net - Unit Pelaksana Teknis Pelabuhan Perikanan Pantai Tamperan satu pelabuhan di bawah naungan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Jawa Timur, Bidang Tangkap siap mengawal investasi berkelanjutan yang ada.
Secara geografis Pelabuhan Tamperan terletak di Kabupaten Pacitan tepatnya pada posisi koordinat 8? 13’30, 85” LS dan 111? 4’ 28, 49” BT, berada di sisi Barat Teluk Pacitan.
Kepala UPT PPP Tamperan Budi Setyono bersama Kasubag TU, Kepala Seksi Tata Kelola dan Pelayanan Usaha, dan Kepala Seksi Pelayanan Teknis pelabuhan melakukan pertemuan dengan Syahbandar dan Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (PSDKP). Kegiatan tersebut dilakukan di kantor Pelabuahan Tamperan pada 10/01/2022.
“Melalui koordinasi tersebut diharapkan dapat terjalin kerjasama dan komunikasi yang baik antar instansi. Sehingga terwujud tujuan menjadi partner kooperatif dilingkungan kelautan. Juga saling berupaya untuk meningkatkan iklim investasi berkelanjutan di Pacitan dalam bidang perikanan terutama perikanan tangkap. Bahkan setelah adanya pemberitaan viral tentang penangkapan lumba-lumba dapat dijadikan pondasi etos kerja yang maksimal,”ujar Budi Setono.
Proses bongkar ikan di dermaga Pelabuhan Perikanan Tamperan.
Kepala UPT PPP Tamperan ini mengajak warga sekitar untuk lebih berkontribusi di sektor perikanan dan berdialog dengan para stakeholder khususnya para pemilik kapal. Sehingga tidak ada lagi hal-hal yang berpotensi menimbulkan kerugian.
Lebih jauh Budi menjelaskan, komoditas utama pelabuhan perikanan di Selatan Jawa didominasi oleh ikan pelagis besar seperti pelabuhan lain pada umumnya, komoditas andalan pelabuhan ini adalah ikan tuna sirip kuning (Thunnus albacares).“Perkembangan produksi komoditas utama pelagis besar secara nasional menunjukkan bahwa jenis ikan tuna mengalami pertumbuhan produksi dalam kurun waktu tahun 2007-2011 sebesar 4,77%; dimana cakalang 3,63%, sedangkan jenis ikan tongkol mengalami penurunan sebesar -1,08 %,”terang dia.Melihat potensi perikanan serta daya jualnya hingga mancanegara, UPT PPP Tamperan yang memiliki tupoksi terhadap pelaksanaan pemantauan pengelolaan konservasi sumberdaya kelautan dan perikanan serta kegiatan operasionalnya melaksanakan koordinasi dengan stakeholder terkait untuk perikanan tangkap yang lestari serta menciptakan iklim investasi yang berkelanjutan. (mad/ns)