Istri Bos Rongsokan yang Tewas Wadul ke Setneg
Keluarga juragan rongsok yang tewas ditembak oleh orang tak dikenal berkirim surat ke kantor Sekretariat Negara (Setneg), Senin (8/8).
Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Keluarga juragan rongsok yang tewas ditembak oleh orang tak dikenal berkirim surat ke kantor Sekretariat Negara (Setneg), Senin (8/8). Surat itu berisi permohonan agar kasus yang menimpa M Sabar (37), juragan rongsokan tersebut, bisa segera diusut tuntas kepolisian.
Istri dari M Sabar, Wiwin Winarsih (34) mengatakan, surat itu dibuat pada tanggal 11 Juli lalu. Selain bersurat ke Setneg, dia mengaku juga bersurat ke sejumlah kementrian lain, lalu ke Mabes Polri, Polda Jatim, gubernur Jatim, dan bupati Sidoarjo.
"Tujuan saya tentu agar kasus ini mendapat perhatian para pejabat Mas. Saya khawatir, Eko (dalang penembakan yang menyewa pembunuh bayaran suaminya) ini menyuap polisi biar nggak ketangkep," jelas Winarsih, Senin (8/8).
Winarsih mengaku sangat gelisah dengan tidak segera tertangkapnya Eko tersebut. Segala kemungkinan menurutnya bisa saja terjadi. Sebab, Eko sebelum adanya kasus penembakan ini, menurutnya, merupakan seorang kriminal yang pernah tertangkap karena terlibat jual beli narkoba di Pasuruan.
"Kemarin sudah 40 harinya suami saya. Tapi sampai sekarang gak ada kabar kejelasan terkait dalang penembakan suami saya. Anakku trauma. Saya kehilangan tulang punggung. Belum lagi biaya hidup dan sekolah anak saya, tapi polisi masih terus minta saya bersabar," ucapnya.
Lebih jauh, dia mengharapkan dari surat-surat yang sudah dia kirimkan itu, pemerintah bisa menaruh perhatian lebih sehingga kepolisian juga bisa gerak cepat dalam menangkap dalang pembunuhan suaminya itu.
Seperti yang pernah diberitakan sebelumnya, pria bernama Sabar, seorang juragan rongsokan di Desa Tenggulunan, Candi jadi korban penembakan di dekat rumahnya, Senin (27/6) malam.
Atas insiden itu, korban mengalami luka di dada, leher, dan tangan korban. Luka tersebut hasil tembakan senjata api (Senpi). Bahkan, proyektil hasil letusan senpi itu juga ditemukan di dalam luka tersebut.
Mengalami luka yang serius, Sabar harus mendapatkan perawatan intensif di RSUD Sidoarjo. Selang beberapa hari dirawat, nyawa Sabar tidak berhasil tertolong. (cat/rd)