Masjid As Sakiinah Bakal Terdampak Pembangunan RS Siloam MERR

Sekretaris Yayasan Masjid As Sakiinah Surabaya Chairul Muriman Setyabudi mengatakan, pihaknya meminta kepada pihak pembangun rumah sakit yang akan disebut Siloam MERR ini, untuk memperkuat data terkait Analisis Mengenai Dampal Lingkungan (AMDAL).

Masjid As Sakiinah Bakal Terdampak Pembangunan RS Siloam MERR
Masjid As Sakiinah Surabaya yang bakal terdampak pembangunan RS Siloam MERR.

Surabaya, HB.net - Masjid As Sakiinah Putra Bangsa yang ada di Jalan Arief Rahman Hakim No. 109, Kelurahan Keputih, Kecamatan Sukolilo, Kota Surabaya bakal terdampak karena lokasinya paling dekat dengan rencana pembangunan Rumah Sakit (RS) Siloam.

Sekretaris Yayasan Masjid As Sakiinah Surabaya Chairul Muriman Setyabudi mengatakan, pihaknya meminta kepada pihak pembangun rumah sakit yang akan disebut Siloam MERR ini, untuk memperkuat data terkait Analisis Mengenai Dampal Lingkungan (AMDAL).

"Soalnya tadi yang dijelaskan hanya tentang AMDAL pembangunan fisik. Tapi AMDAL yang terkait dengan persoalan lalu lintas, AMDAL terkait dengan persoalan sosial, AMDAL terkait dengan persoalan lingkungan, itu rupanya belum dijelaskan secara detail," ujarnya kepada awak media, Rabu (6/11/2026).

Terkait dengan AMDAL itu akhirnya diskusi dalam pertemuan tersebut berjalan secara serius. Pihaknya mengakui memang ada komitmen-komitmen yang dibangun oleh pihak RS Siloam. Pihaknya juga akan mematuhi dan memenuhi apa-apa yang menjadi keinginan masyarakat. "Kita akan kawal bersama-sama komitmen itu bisa berjalan dengan baik," tegasnya.

Chairul menjelaskan kalau dampak kepada Masjid warisan Pak Harto (Soeharto, Presiden RI ke-2) yang diresmikan 20 Desember 1997, sejauh ini dan juga dari analisanya, lebih banyak kepada konteks dampak sosial dan dampak lalu lintas.

 

"Jadi, menyangkut tentang bagaimana kebisingan pembangunan, kemudian itu akan berimbas kepada konteks peribadatan yakni kekhusyukan para jamaah dalam beribadah sholat atau mengaji, dan sebagainya," jelasnya.

Pihak RS Siloam ada komitmen akan membuat semacam peraturan. Yakni ketika waktu-waktu peribadatan berlangsung, maka pihak RS Siloam akan mengistirahatkan para pekerjanya sementara dalam pembangunannya.


"Nah, itu juga akan kita coba kawal. Yang kedua, terkait dengan persoalan bagaimana dia (RS Siloam) harus mengatur arus lalu lintas dari dampak pembangunan itu, dia juga berjanji akan memberikan sebuah solusi sehingga dampak-dampak tersebut akan terminimalisir," terangnya.

Pihaknya hingga saat ini dalam tahap mengkaji AMDAL terlebih dahulu. Ia bersama perwakilan warga dari masing-masing kelurahan sudah ada kesepakatan untuk mengawal
terkait dengan penyusunan AMDAL pembangunan RS Siloam MERR.

Diketahui, pertemuam perdana terkait rencana pembangunan RS Siloam MERR yang digelar di Pendopo Kantor Kelurahan Klamis Ngasem tersebut juga mengundang warga terdampak lainnya. Mereka yakni dari warga Kelurahan Gebang Putih, warga dari Kelurahan Keputih, serta warga Kelurahan Klampis Ngasem sendiri. (ari/diy)