Mobil Adik Pejabat Polda Jatim Dirampas Debt Collector
Mobil milik Hartono warga Bojonegoro, adik pejabat Polda Jatim, dirampas oleh 9 oknum debt collector sebuah perusahaan pembiayaan di Jalan MERR, Surabaya.
Surabaya, HARIANBANGSA.net – Mobil milik Hartono warga Bojonegoro, adik pejabat Polda Jatim, dirampas oleh 9 oknum debt collector sebuah perusahaan pembiayaan di Jalan MERR, Surabaya. Mobil Toyota Fortuner nopol PB 388 milik Hartono dirampas tepat di halaman Bank BCA Jalan Klampis, Sukolilo, Surabaya, Jumat (4/10) pukul 13.00 WIB.
Aksi tersebut bermula saat mobil milik Hartono dipergunakan oleh sang istri bernama Wiwik (40) dan putranya Exsel (15) ke Kota Surabaya. Tujuannya memesan baju pengantin berikut baju para pendamping.
Hal itu diungkapkan Exsel (15) saat ditemui di Polsek Sukolilo. “Jadi saya dan ibu ke Surabaya memesan baju wedding di sekitar Jalan Mayjen Sungkono, Surabaya. Baju itu nantinya dipergunakan untuk kakak perempuan saya yang akan menikah,”ujarnya, Jumat (4/10).
Setelah pemesanan baju wedding selesai, Wiwik mengajak putranya Exsel menuju BCA Jalan MERR, Sukolilo guna mengambil BPKB Toyota Hiace. “Sekalian di Surabaya, setelah pemesanan baju wedding selesai, ibu ajak ke BCA Klampis guna mengambil BPKB mobil kami yang satunya yang telah lunas,” ceritanya.
Sesampainya di BCA Klampis Sukolilo, Wiwik masuk ke dalam bank. Sedangkan Exsel berada di dalam mobil Toyota Fotuner. Tidak lama kemudian datang sembilan orang menghampiri mobil dan mengetuk pintu.
“Jadi saat mobil diparkir, ada dua pria mengaku sebagai debt collector inggin merampas mobil ayah saya, karena beralasan belum melakukan pembayaran angsuran sebanyak 2 bulan,” tambah Exsel.
Adu debat antara Exsel dan Wiwik dengan para debt collector tidak terelakkan. Keduanya tidak berkutik saat para kawanan debt collector berjumlah 9 orang mengambil paksa mobil. “Kami ketakutan dan tidak berkutik setelah dipaksa keluar dari mobil, dan mereka membawa mobil ayah saya,” tambah Exsel.
Dari kasus perampasan yang dialami oleh Wiwik lantas diadukan kepada suaminya Hartono. Karena posisi Hartono berada di Kabupaten Bojonegoro sehingga dirinya meminta bantuan sang kakak kandung yang berdinas sebagai pejabat Polda Jatim.
“Karena ibu dan saya bingung harus melapor ke polisi mana sehingga ibu ditelepon oleh pakde (pejabat Polda Jatim) dan diarahkan segera melapor ke Polsek Sukolilo. Pada hari itu juga kami telah membuat laporan polisi,” tutupnya.
Kanit Reskrim Polsek Sukolilo AKP Made membenarkan adanya kasus ini. “Iya benar. Ada kejadian itu dan telah dilaporkan. Kami masih mendalami laporan ini dan akan menuju ke lokasi kejadian serta mengecek ke pihak kantor fidusianya,” ujarnya, Jumat (4/10).(yan/rd)