Pemkab Launching Program Ketahanan Pangan
Kegiatan ini diikuti 80 orang peserta yang terdiri dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat dan rumah sakit di Kabupaten Probolinggo, Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Pangan Nasional, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (Jatim) serta perwakilan perguruan tinggi.
Probolinggo, HB.net - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo melalui Dinas Ketahanan Pangan memberikan sosialisasi dan launching peta ketahanan dan kerentanan pangan (FSVA) Kabupaten Probolinggo di ruang PRIC Mal Pelayanan Publik (MPP).
Kegiatan ini diikuti 80 orang peserta yang terdiri dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat dan rumah sakit di Kabupaten Probolinggo, Badan Pusat Statistik (BPS), Badan Pangan Nasional, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur (Jatim) serta perwakilan perguruan tinggi.
Peluncuran peta FSVA ini ditandai dengan penyerahan buku peta ketahanan dan kerentanan pangan (FSVA) oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Probolinggo Yahyadi kepada Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Saniwar yang bertindak atas nama Pj Bupati Probolinggo.
Peta FSVA ini menjadi pedoman dalam mengidentifikasi ketahanan dan kerentanan pangan di wilayah Kabupaten Probolinggo. Selanjutnya, buku ini akan diserahkan kepada pihak terkait sesuai dengan kewenangannya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Probolinggo Yahyadi mengatakan peta ketahanan dan kerentanan pangan Kabupaten Probolinggo ditetapkan berdasarkan Keputusan Bupati Probolinggo pada 13 September 2024 dan menggambarkan kondisi ketahanan pangan pada 2023.
“FSVA ini sangat penting sebagai instrumen untuk merumuskan kebijakan terkait pangan, terutama dalam upaya pemetaan daerah-daerah yang rawan pangan,” ujarnya.
Yahyadi mengharapkan agar seluruh OPD dapat bekerja sama dengan BPS untuk merumuskan petunjuk pelaksanaan dan teknis yang sesuai dengan Badan Pangan Nasional. “Peta FSVA ini akan menjadi salah satu Indikator Kinerja Kunci (IKK) yang harus disusun oleh setiap kabupaten/kota,” jelasnya.
Plt Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekretaris Daerah Kabupaten Probolinggo Saniwar mengatakan penyusunan peta FSVA ini merupakan amanat dari undang-undang dan peraturan pemerintah yang berkaitan dengan ketahanan pangan.
“Kami berharap peta FSVA ini tidak hanya digunakan sebagai alat untuk mengevaluasi ketahanan pangan, tetapi juga sebagai acuan dalam merumuskan kebijakan pembangunan pangan di masa depan,” katanya.
Menurut Saniwar, dengan adanya peta FSVA ini OPD terkait dapat lebih cepat mengidentifikasi daerah yang rawan pangan. “Ini akan menjadi acuan dalam menyusun program-program pembangunan yang lebih efektif, termasuk di bidang infrastruktur dan pelayanan kesehatan,” terangnya. (ndi/diy)