Perempuan Tewas di Apartemen, Polisi Temukan Surat Wasiat

Polsek Rungkut masih melakukan penyelidikan atas tewasnya ESN (21), warga Central Park Regency, Gunung Anyar, Surabaya.

Perempuan Tewas di Apartemen, Polisi Temukan Surat Wasiat
Polisi menanyai beberapa orang saat melakukan oleh TKP mahasiswi yang tewas di apartemen.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Polsek Rungkut masih melakukan penyelidikan atas tewasnya ESN (21), warga Central Park Regency, Gunung Anyar, Surabaya. Korban ditemukan di salah satu kamar apartemen Gunawangsa Tower A lantai 18, Kedung Baruk, Surabaya, Senin malam (30/6).

Korban tewas diketahui berstatus mahasiswi di KTP-nya. Hasil pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP), ada beberapa luka di tubuh. Sedangkan posisi pintu kamar apartemen terkunci dari dalam. Korban tergeletak di lantai dalam ruang tamu apartemen. Juga, terdapat gunting di dekat mayat korban. Selain itu, ditemukan kunci akses kamar apatemen, handphone, obat-obatan, dan tulisan wasiat dari korban.

Sedangkan untuk alat bukti yang diperiksa di laboratorium Rumah Sakit Bhayangkara Polda Jatim antara lain berupa botol plastik berisi Sodium nitrite 98 persen dengan berat kemasan 500 gram. Kondisi tubuh korban telah kaku, luka pada bibir atas sebelah kanan, luka memar di lengan sebelah kanan, dan punggung tangan kanan. Juga dari sisi kepala belakang ada benjolan, dan mulut mengeluarkan busa namun telah kering.

Kapolsek Rungkut AKP Agus Santoso memberikan tanggapan terkait proses penyelidikan. “Memang ada luka di kepala dan pungung. Apakah itu karena terjatuh atau ada aksi lain, masih kita dalami. Masih diperiksa di RS Bhayangkara Polda Jatim,” ujarnya, Rabu (2/7).

Sedangkan dari isi surat wasiat yang ditemukan di kamar korban, AKP Agus Santoso mengatakan, surat wasiat itu isinya pendek. Bertuliskan “Saya meminta maaf kepada semua dan mama bila punya salah”. Tulisan itu dibenarkan oleh ibu korban bahwa itu tulisan anak putrinya,” tambah Agus Santoso.

Agus Santoso menceritakan bahwa apartemen Gunawangsa Tower A lantai 18 ditinggali oleh korban dan ibunya, LW. Korban sempat bersikukuh ingin melangsungkan pendidikan jenjang perguruan tinggi di luar negeri.

“Memang selama ini korban kerap merengek kepada ibunya terkait keinginan sekolah di luar negeri. Namun ibunya selalu menjanjikan karena terkendala biaya. Itu keterangan saksi. Kita dalami penyebab korban tewas, apakah karena depresi bunuh diri atau ada hal lain,” tutup Agus Santoso.(yan/rd)