PJB Sulap Abu Batu Bara Jadi Gedung Perpustakaan Digital
Mengawali 2022, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) bersama Pemkot Pekanbaru meresmikan Gedung Perpustakaan Digital Putri Kaca Mayang, Selasa (5/1) di Pekanbaru.
Surabaya, HARIANBANGSA.net - Mengawali 2022, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB) bersama Pemkot Pekanbaru meresmikan Gedung Perpustakaan Digital Putri Kaca Mayang, Selasa (5/1) di Pekanbaru.
Gedung perpustakaan digital merupakan salah satu program CSR PJB melalui PLTU Tenayan yang memanfaatkan fly ash bottom ash (FABA) atau abu sisa pembakaran batu bara sebagai bahan bangunan utama. Kegiatan ini berkerja sama dengan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip).
General Manager PJB UBJOM Tenayan Arief Wicaksono menyampaikan, gedung perpustakaan tersebut adalah wujud sinergi yang baik antara PJB dan Pemkot Pekanbaru. Hal ini untuk mendukung percepatan pembangunan dan pemberdayaan masyarakat. Melalui perpustakaan ini diharapkan dapat mendukung peningkatan minat baca dan pengetahuan warga Pekanbaru.
“PJB akan selalu hadir dan memberikan kebermanfaatan di seluruh wilayah unit pembangkitnya. Selain menghadirkan nyala terang listrik, kami juga berkomitmen membangun negeri ini menjadi lebih baik,” ucap Arief, Jumat (7/1).
Walikota Pekanbaru Firdaus mengatakan, bantuan pembangunan perpustakaan ini sangat bermanfaat. Khsususnya dalam membangun minat baca masyarakat Pekanbaru.
"Saya mewakili Pemkot Pekanbaru mengucapkan apresiasi dan terima kasih atas sinergi antara Pemkot Pekanbaru dan PT PJB UBJOM PLTU Tenayan, sehingga bangunan berbasis FABA ini dapat terwujud,” ucapnya.
Sebelumnya, PJB menandatangi MoU dengan Pemkot Pekanbaru dan perjanjian kerja sama dengan DLHK Pekanbaru tentang pemanfaatan FABA yang aman bagi lingkungan dan kesehatan. Dalam kerja sama tersebut PJB menggunakan abu batu bara sebesar 60 persen untuk menggantikan semen dalam pembangunan fasilitas umum.
Material abu batu bara sisa pembakaran di PLTU Tenayan dengan teknologi boiler minimal circulating fluidized bed (CFB) merupakan limbah yang tidak berbahaya dan tidak beracun. Pembakaran dilakukan pada temperatur tinggi, sehingga kandungan unburnt carbon di dalamnya menjadi minimum.
Hasil data dari uji karakteristik terhadap abu batu bara dibeberapa PLTU yang dilakukan Kementerian LHK 2020 menunjukkan, FABA PLTU masih di bawah baku mutu karakter berbahaya dan beracun. (diy/rd)