Plt Gubernur Jatim Emil Tinjau Pengambilan PIN
Proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Jawa Timur 2025 memasuki tahapan krusial.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) Jawa Timur 2025 memasuki tahapan krusial. Di tengah antusiasme orangtua dan calon murid yang memadati sekolah-sekolah unggulan di Surabaya, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak turun langsung ke lapangan untuk meninjau proses pengambilan Personal Identification Number (PIN) sebagai syarat awal pendaftaran. Peninjauan dilakukan di dua sekolah negeri favorit, yakni SMA Negeri 5 dan SMA Negeri 2 Surabaya, Senin (9/6).
Di lokasi tersebut, antrean calon peserta didik bersama orangtua mereka sejak pukul 07.00 WIB. Para peserta tampak membawa dokumen yang dibutuhkan untuk mengakses PIN, kode identifikasi penting yang hanya dapat diperoleh setelah pra-pendaftaran dan verifikasi data berhasil dilakukan. “Tanpa PIN, siswa tidak dapat masuk ke sistem utama SPMB. Ini gerbang awal,” ujar Emil.
Namun, dari pengamatan di lapangan, Emil menemukan adanya persoalan yang cukup mendasar terkait akurasi data. Ia menyoroti perbedaan antara nilai rapor siswa dan data nilai yang tercatat di Data Pokok Pendidikan (Dapodik). Ketidaksesuaian tersebut berpotensi menghambat pengambilan PIN siswa, sekaligus merugikan calon peserta didik.
“Kami menemukan adanya ketidaksesuaian antara nilai rapor dan data di Dapodik. Kalau keduanya selaras, proses bisa langsung lanjut. Tapi kalau berbeda, siswa yang dirugikan,” ungkap Emil.
Guna mengatasi persoalan tersebut, Emil mendorong Dinas Pendidikan Jawa Timur dan tim teknologi informasi (IT) SPMB agar menambah satu tahapan verifikasi tambahan. Menurutnya, ketelitian lebih penting daripada kecepatan jika menyangkut masa depan pendidikan anak-anak. “Lebih baik ada effort tambahan untuk verifikasi agar lebih adil. Akurasi lebih penting dalam proses ini,” katanya.(dev/rd)