Proyeksi APBD 2025 Rp 11,9 Triliun, Pimpinan DPRD Surabaya Berharap Surabaya Semakin Maju
Surabaya, HB.net - Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono mengatakan pihaknya telah menerima surat dan dokumen Rancangan APBD 2025 dari Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi. Adapun proyeksi pendapatan dan belanja diperkirakan mencapai Rp 11,9 triliun.
"Kami tindaklanjuti menurut prosedur dan mekanisme di internal kami. Kami bahas di pimpinan dan rapat Badan Musyawarah, dan diputuskan untuk dilakukan dibahas lebih lanjut. Didahului penyampaian pengantar nota keuangan Rancangan APBD 2025, selanjutnya nanti akan dibahas di komisi-komisi," kata Adi, Jumat (2/8/2024).
Adi berharap proyeksi pendapatan dan belanja tersebut dapat dialokasikan untuk program-program pembangunan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
"Kita berharap pembahasan lebih lanjut dapat membedah program-program pembangunan untuk kesejahteraan masyarakat. Juga perbaikan sarana dan prasarana umum di kampung-kampung," ucap Adi.
Dalam penyampaian pandangan umum fraksi-fraksi atas RAPBD 2025, Adi menyebut semua fraksi sepakat untuk membahas dan memberikan catatan yang kemudian akan direspons oleh Wali Kota Surabaya. Adi mengatakan pendapat-pendapat fraksi itu memberikan apresiasi positif terhadap capaian pemerintahan Eri.
"Mekanisme pembahasan itu sudah diatur dalam tata tertib DPRD dan regulasi yang berlaku," ungkapnya.
Dengan proyeksi APBD sebesar RP 11,9 triliun, ia berharap Pemerintah Kota Surabaya dapat memperkuat program-program kesejahteran masyarakat Kota. Terutama program yang menyentuh lapisan masyarakat lapisan orang kecil atau wong cilik.
"Harapannya, pembangunan Kota Surabaya terus dipacu semakin maju. Menumbuhkan gotong royong di masyarakat dan mengikis semakin kecil kemiskinan," ungkapnya.
Berdasarkan hal yang disampaikan Pemkot Surabaya pada rapat paripurna, pendapatan Kota Surabaya mengalami peningkatan mencapai Rp 1 triliun lebih pada tahun lalu. Untuk itu, ia berharap anggaran itu bisa dioptimalkan dalam pembangunan Kota Surabaya ke depan.
"Dari segi pendapatan kami lihat sudah ada peningkatan sampai Rp 1 triliun lebih. Nanti bisa dioperasionalkan untuk kepentingan pembangunan yang langsung berdampak luas untuk Kota Surabaya ," jelasnya.
Selanjutnya, ia mengimbau agar Pemkot Surabaya dapat memprioritaskan sektor pendidikan, kesehatan serta ketenangakerjaan dan pembangunan di sektor perkampungan tahun depan.
Sementara Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi memberikan tanggapan dan jawaban atas pandangan umum (PU) Fraksi terhadap Rancangan Peraturan Daerah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun anggaran 2025. Tanggapan tersebut disampaikan langsung dalam sidang paripurna di Ruang Rapat Utama Gedung DPRD Surabaya.
Wali Kota Eri Cahyadi menyampaikan, setelah tanggapan dan jawaban, maka tahapan selanjutnya akan dilakukan pembahasan oleh masing-masing komisi DPRD untuk segera disahkan. "Jadi ini tanggapan dari pertanyaan dari fraksi, untuk segera ditindaklanjuti ke komisi masing-masing," kata Wali Kota Eri usai mengikuti sidang paripurna.
Wali Kota Eri menjelaskan bahwa APBD 2025 diprioritaskan untuk kesehatan, penyelesaian banjir hingga pengentasan kemiskinan. Hal ini terlihat dari anggaran gedung dan bangunan yang naik 33,71 persen dan anggaran jalan, jaringan dan irigasi naik sebesar 16,74 persen.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Kota (Bappeko) Surabaya itu juga sudah menyiapkan skema-skema yang akan dijalankan untuk prioritas APBD 2025.
Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi dan Wakil Walikota Surabaya, Armuji bersama Ketua DPRD Surabaya Adi Sutarwijono dan Wakil Ketua DPRD Surabaua, AH Thony saat sidang paripurna di Gedung DPRD Surabaya pada Kamis (1/8/2024).
Terkait prioritas penyelesain banjir, Wali Kota Eri akan melanjutkan pekerjaan saluran diversi Wiyung yang akan terintegrasi sampai ke Gresik. Saluran tersebut akan ditargetkan selesai 2026.
"Jadi terkait jalan itu, yang dari Wiyung sampai Gresik gorong mari (belum selesai). Lalu, di Gunungsari dan depan Pondok Benowo Indah juga harus diselsaikan karena itu targetnya selesai 2026 nanti. Semua saluran itu akan terintegrasi," jelas Wali Kota Eri.
Wali Kota Eri menyebut untuk prioritas kesehatan APBD 2025 akan difokuskan untuk pembangunan dan perbaikan gedung Rumah Sakit (RS), serta Puskesmas di setiap kelurahan.
"Ada perbaikan terkait gedung RS, ada pula perbaikan Puskesmas Pembantu (Pustu) dengan layanan Integrasi Layanan Primer (ILP), karena disetiap kelurahan harus ada satu. Layanan itu menjadi percontohan dari Kementrian Kesehatan (Kemenkes), supaya berobat lebih nyaman untuk masyarakat," paparnya.
Mengenai pengentasan kemiskinan, Wali Kota Eri akan mempertankan skema-skema yang sudah ada, seperti padat karya dan juga pelatihan kerja oleh Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker).
"Pengentasan kemiskinan sudah kita lakukan dengan model padat karya, serta pelatihan kerja oleh Disperinaker dengan melihat kebutuhan yang ada," ujarnya.(lan/ns)