Ratusan Mahasiswa Umsida Timba Ilmu Bisnis di C 59
Sidoarjo, HARIAN BANGSA - Sekitar 200 mahasiswa jurusan Manajemen Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida) berkunjung ke C 59 Factory yang didesain dengan khas etnik Sunda. Kunjungan ini berlokasi di Jalan Caladi, Bandung, Jawa Barat, Kamis (5/2).
Kaprodi Manajemen Dewi Komala Sari menyampaikan bahwa tujuan kunjungan ini adalah penguatan karakter mahasiswanya untuk menjadi entrepreneur atau wiraswasata muda dengan berdasarkan karakter lokal Sidoarjo atau Jawa Timur secara umum.
"Perkembangan dan kreativitas desain selalu mendukung perkembangan wisata suatu daerah. Salah satu desain yang berkembang pesat seiring perkembangan wisata adalah desain kaos," ungkapnya.
Dalam kunjungan ini, para mahasiswa Umsida dikejutkan dengan sambutan asyik oleh Kang Asep dan Kang Cepot (wayang tokoh Cepot). Mereka diiringi tetabuhan musik dan logat khas Sunda saat tiba di panggung C 59 Factory.
Salah satu mahasiswa juga diajak untuk berpentas bersama. Ratusan penonton menjadi terbawa gembira ketika mahasiswa Umsida memeragakan silat Jawa timuran yang juga merupakan bagian unsur ludruk.
Sang Cepot lantas memberi selingan-selingan kelucuan khas wayang golek yang bermuatan enterpreneur.
Kang Cepot dan Kang Asem menjelaskan bahwa C 59 terbentuk dan berkembang sejak tahun 1980 karena kecintaan dan kesadaran tentang potensi budaya Sunda yang berpeluang dalam bisnis desain. Perusahaan kaus C 59 sejak dulu telah dikenal mendukung perkembangan wisata budaya Bandung dan Jawa Barat pada umumnya. Hal inilah yang menjadi tujuan observasi pengetahuan bisnis para mahasiswa Umsida.
Selain melihat pentas, ratusan mahasiswa tersebut juga datang ke pusat produksi kaus C59. Mereka mengamati kerja produksi, strategi pemasaran, dan segala seluk-beluk perusahaan busana itu. Diharapkan ketika kembali ke Sidoarjo mereka mempunyai pengalaman untuk mengembangkan potensi bisnis yang ada di sekitarnya.
“Jawa Timur mempunyai kekayaan budaya dan pariwisata yang terus berkembang. Saya berharap kreativitas mahasiswa Manajemen Umsida dapat mendorong perkembangan wisata tersebut dengan menciptakan bisnis desain kaos ataupun bisnis lain seperti yang terjadi di Bandung," ujar Rizky, salah satu staf pengajar Umsida.(cat/rd)