Setelah 7 Tahun Penantian, Harapan Warga Talunblandong Akhirnya Terkabul, Bupati Gus Barra Pimpin Prosesi Pembangunan Jembatan Talunbrak

Mojokerto, HB.net - Penantian warga Talunblandong, Kecamatan Dawarblandong memiliki jembatan layak akhirnya terjawab setelah 7 tahun menunggu. Pembangunan jembatan Talunbrak senilai Rp 14,9 miliar akhirnya dimulai, Rabu (16/4/2025) kemarin.
Prosesi peletakan batu pertama rekonstruksi jembatan rangka sepanjang 60 x 6 meter tersebut dipimpin oleh Bupati Mojokerto, Muhammad Al Barra. Proyek di bawah Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Mojokerto ini merupakan proyek prioritas Pemkab Mojokerto, dan menjadi bagian dari suksesi program kerja 100 hari pemerintahan Bupati M. Al Barra dan Wabup M. Rizal Oktavian.
Pengerjaan jembatan yang dilaksanakan oleh CV Sekar Arum ini diproyeksikan selesai 23 Oktober 2025 mendatang.
"Jembatan ini akan menjadi penghubung vital bagi masyarakat, mempercepat distribusi hasil pertanian dan ekonomi lokal, serta memperlancar akses menuju pusat-pusat pelayanan,” kata Gus Barra.
Putra Kiai Asep Saifuddin Chalim, pengurus ponpes Amanatul Ummah ini berharap jembatan baru ini nantinya membawa berkah bagi warga Talunbrak. "Tidak ada lagi yang bersekolah harus berenang dulu melewati sungai sambil angkat baju, " Imbuhnya.
Dengan selesainya jembatan ini, lanjutnya, maka akses ekonomi, akses warga jadi lancar. Jembatan ini nanti juga bisa dilewati mobil untuk mengangkut hasil bumi, hasil pertanian warga.
Saat meninjau jembatan, Gus Barra juga mengatakan bahwa jembatan ini menggunakan konstruksi rangka baja, sehingga tidak mudah terbawa arus. Dan tidak ada lagi sampah yang menyangkut di bawahnya karena menggunakan sistem bentang.
Menurut Gus Barra pembangunan ini menjawab kebutuhan infrastruktur. Termasuk bentuk pemerataan pembangunan hingga ke pelosok desa.
Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (Dinas PUPR) Kabupaten Mojokerto, Rinaldi Rizal Sabirin menerangkan pihaknya berkomitmen dalam upaya percepatan pembangunan daerah.
DPUPR Kabupaten Mojokerto melakukan teken kontrak di awal tahun ini menjadikan pembangunan di Kabupaten Mojokerto kian cepat. Apalagi, enam pekerjaan jalan dan jembatan ini menjadi akses masyarakat di barbagai sektor. Mulai pendidikan, kesehatan, pertanian, hingga pariwisata.
’’Karena ini kan proyek strategis daerah, jadi kami komitmen pekerjaannya dimulai lebih awal. Sehingga selesainya juga lebih cepat agar asas manfaatnya segera dirasakan masyarakat,’’ katanya.
Rinaldi mengungkapkan jembatan Talunbrak ini di bangun pada tahun 2001 dengan kontruksi besi sederhana panjang 60 meter lebar 2 meter yang hanya bisa dilalui kendaraan roda dua.
“Dan jembatan ini mengalami kerusakan, dan yang paling parah pada tahun 2018 dan tahun 2021 karena sungai Lamong ini sering mengalami luapan, dan tahun 2021 kemiringan jembatan mencapai 70 persen sehingga tidak mungkin dilakukan pembenahan, ” katanya.
Kemudian BPBD dan Dinas PUPR kabupaten Mojokerto, berusaha untuk mendapatkan bantuan hibah ke BNPB, dan tahun 2025 berhasil.
Kehadiran Gus Barra dan Wakilnya, Muhammad Rizal Oktavian disambut antusiasme oleh warga setempat. Warga yang kebanyakan ibu-ibu menyempatkan bersalaman dan berfoto dengan Gus Barra. Gus Barra juga memberikan sejumlah santunan kepada anak-anak di desa itu.
Acara ini dihadiri oleh jajaran Forkopimda, Wakil Bupati M. Rizal Oktavian, Sekda Teguh Gunarko, kepala OPD, camat hingga kades dan ratusan warga Talunblandong.
Dipihak lain, Kepala Desa Talun Blandong, Anton Suprapto, menyampaikan rasa terima kasih kepada pemerintah dan para stakeholder yang telah mendukung proses pembangunan jembatan.
“Saya mengucapkan banyak terima kasih kepada stakeholder yang telah membantu, utamanya tokoh masyarakat, camat, bupati, dan warga masyarakat Desa Talun Blandong yang setia mendukung sehingga proses perjalanan panjang jembatan itu bisa dilalui,” ujarnya. (yep/ns)