Siswa SMPN 4 Sidoarjo Bikin 1.300 Udeng Pacul Gowang

Ribuan siswa SMPN 4 Sidoarjo membuat sebanyak 1.300 Udeng Pacul Gowang sebagai bentuk gerakan cinta budaya Sidoarjo, Rabu (31/8).

Siswa SMPN 4 Sidoarjo Bikin 1.300 Udeng Pacul Gowang
Bupati Muhdlor bersama siswa SMPN 4 Sidoarjo usai membuat Udeng Pacul Gowang, Rabu (31/8).

Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Ribuan siswa SMPN 4 Sidoarjo membuat sebanyak 1.300 Udeng Pacul Gowang sebagai bentuk gerakan cinta budaya Sidoarjo, Rabu (31/8).

Bupati Ahmad Muhdlor bangga atas gagasan gerakan cinta budaya Sidoarjo yang dilakukan SMPN 4 Sidoarjo. Ia katakana, gerakan cinta budaya Sidoarjo sudah menjadi cita-citanya sekian tahun yang lalu.

Katanya, gerakan seperti ini akan menumbuhkan kecintaan kepada Sidoarjo. "Ini menjadi momentum awal kita untuk menumbuhkan rasa cinta kita kepada Kabupaten Sidoarjo," cetus Gus Muhdlor, panggilan karib Ahmad Muhdlor.

Dijelaskannya, udeng pacul gowang menjadi salah satu identitas budaya Kabupaten Sidoarjo. Budaya Sidoarjo seperti ini harus terus dilestarikan. Salah satunya dengan mengenalkannya langsung kepada generasi muda. "Tidak ada ceritanya bangsa itu kuat kalau tidak menghidupi apa yang menjadi identitasnya," tandasnya.

Gus Muhdlor mengatakan, mempertahankan kelestarian budaya di tengah gempuran globalisasi dan digitalisasi saat ini menjadi tantangan yang cukup berat. Oleh karenanya, dibutuhkan dukungan semua pihak agar budaya Indonesia khususnya Sidoarjo tidak luntur.

Nguri-uri atau merawat budaya yang ada harus dilakukan bersama. Dengan begitu budaya yang menjadi jati diri bangsa akan senantiasa terjaga. "Kalau lokal wisdom yang menjadi bagian dari budaya ini hilang, maka intervensi apapun dari dampak globalisasi dan digitalisasi lebih sulit untuk dirobohkan," jelas Gus Muhdlor.

Gus Muhdlor meminta budaya-budaya Sidoarjo dapat terus digali. Ia berharap akan muncul lagi produk budaya Sidoarjo setelah tari Banjar Kemuning, musik Patrol serta kupang lontong dan udeng Pacul Gowang.

Sehingga nantinya akan ada banyak produk budaya Sidoarjo yang dapat dimasukan dalam Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Dirjen Kekayaaan Intelektual Kemenkumham RI. "Dengan kekayaan budaya yang kita miliki, jati diri Sidoarjo tidak akan mudah diterpa oleh apapun termasuk digitalisasi saat ini," pungkasnya.(sta/rd)