Tingkatkan Literasi, Surabaya Raih Penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka

Kota Surabaya berhasil meraih penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka kategori Kabupaten-Kota Literasi dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jumat (20/9) lalu.

Tingkatkan Literasi, Surabaya Raih Penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka
Sekda Ikhsan saat menerima penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka kategori Kabupaten-Kota Literasi dari Perpusnas.

Surabaya, HARIANBANGSA.net - Kota Surabaya berhasil meraih penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka kategori Kabupaten-Kota Literasi dari Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jumat (20/9) lalu. Penghargaan ini diberikan kepada Kota Surabaya karena memiliki komitmen tinggi dalam memajukan perpustakaan serta pembudayaan kegemaran membaca dan aktivitas literasi.

Penghargaan tersebut diterima secara langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya Ikhsan. Penghargaan ini diterima oleh Ikhsan dalam acara Gemilang Perpustakaan Tahun 2024 di Balai Sudirman, Menteng Dalam, Kecamatan Tebet, Jakarta.

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Kota Surabaya Mia Santi Dewi mengatakan, sebelumnya Perpusnas melakukan penilaian peningkatan literasi di masing-masing kota di Indonesia. Selain penghargaan kategori Kota Literasi, Perpusnas juga memberikan penghargaan untuk kategori prestasi sepanjang hayat, media massa, jurnalis, pegiat literasi, komunitas literasi, hingga pelestari naskah kuno, kepada perorangan maupun lembaga yang berkontribusi terhadap literasi nasional.

“Pada tahun 2024 ini, Pemkot Surabaya mendapat penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka sebagai kota literasi yang mensupport program nasional dalam meningkatkan literasi masyarakatnya,” kata Mia, Selasa (24/9).

Ia menjelaskan, alasan Perpusnas memilih Kota Surabaya karena Pemkot Surabaya dinilai berhasil menjalankan program nasional untuk meningkatkan literasi masyarakatnya. “Penilaian dilakukan untuk beberapa aspek antara lain, pengalokasian anggaran, kegiatan, hingga capaian yang telah dilakukan oleh Pemkot Surabaya. Penghargaan untuk kategori ini diberikan kepada Kota Surabaya saja,” jelas Mia.

Ia menerangkan, langkah apa saja yang telah dilakukan Pemkot Surabaya dalam mendukung program Perpusnas. Salah satunya yaitu menambah koleksi buku di perpustakaan. Pemkot Surabaya tidak hanya melakukan penambahan buku secara mandiri menggunakan APBD, akan tetapi pemkot juga menerima hibah buku dari perusahan swasta hingga masyarakat.

Layanan baca dan literasi di kota surabaya tidak hanya ada di perpustakaan Balai Pemuda, Perpustakaan Rungkut, dan  530 Taman Bacaan Masyarakat (TBM) dan atau pojok baca di seluruh Balai RW. Tidak hanya itu, pemkot juga memiliki layanan mobil perpustakaan keliling, dan juga Pusat Informasi Sahabat Anak (PISA).

“Juga ada Program Wisata Buku yang menjadi salah satu cara untuk mengenalkan literasi kepada anak-anak, sehingga mereka terbiasa berkunjung ke perpustakaan dan membaca sejak dini, kemudian akan menjadi habit jika mereka dewasa nanti,” paparnya.

Berdasarkan data penilaian dari Perpusnas, pada tahun 2023, Kota Surabaya memperoleh nilai Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) 84,32 persen dan Tingkat Gemar Membaca (TGM) sebanyak 73,90 persen. Tidak hanya itu, Kota Surabaya juga memiliki lebih dari 50 program kerja, 15 gerakan pencanangan, dan 30 kampanye di bidang literasi.

Mantan kepala Badan Kepegawaian Diklat (BKD) Kota Surabaya itu berharap, pemkot ke depannya masih akan terus meningkatkan program literasi di Surabaya. Bukan sekadar meningkatkan program literasi, namun juga terus berinovasi untuk mempertahankan semua capaian dari program-program tersebut.(ari/rd)