Tips Aman Bermotor bersama Anak ala Honda
Sepeda motor merupakan trasportasi yang banyak digunakan untuk kegiatan sehari-hari karena praktis.
Surabaya, HARIAN BANGSA.net - Sepeda motor merupakan trasportasi yang banyak digunakan untuk kegiatan sehari-hari karena praktis. Tidak jarang motor juga digunakan untuk berboncengan bersama orang dewasa maupun anak-anak.
Bertepatan dengan Hari Anak Nasional yang jatuh pada bulan Juni 2021 lalu, Instruktur Safety Riding MPM Honda Jatim Hari Setiawan memberikan tips Cari_Aman bagi orang tua yang sering mengendarai motor dengan membonceng anaknya.
"Berkendara bersama anak perlu menjadi perhatian utama, butuh persiapan dan perencanaan. Tanpa persiapan yang baik, kondisi ini dapat menyebabkan terjadinya kecelakaan," kata Hari, Jumat (16/7).
Pertama, pastikan sudah menggunakan perlengkapan berkendara yang benar. Seperti helm, jaket, celana, bersepatu, dan bermasker. Pastikan postur tubuh dan umur anak siap untuk dibonceng.
"Jika postur tubuh anak masih terlalu kecil baiknya tidak berkendara sendiri. Minimal berdua atau bisa naik angkutan umum karena balita belum bisa memakai helm. Sebab, jika perjalanan jauh balita juga harus menggunakan perlengkapan berkendara yang aman," tukasnya.
Hari berpesan, jika sebaiknya anak baru bisa diajak berbonceng saat kakinya sudah mampu menapak sempurna ke footstep. Pasalnya, akan rentan terjatuh atau terjadi kecelakaan.
Posisi anak di belakang pengendara, agar anak terhindar dari debu dan angin. Juga jangan membonceng anak dengan posisi si anak berdiri karena akan membahayakan si anak dan juga si pengendara.
Pastikan pegangan tangan anak sudah kuat. Jika anak belum bisa berpegangan dengan kuat, bisa gunakan alat pengikat tambahan dengan bahan yang aman dan nyaman agar tidak mudah terjatuh. Untuk bahan pengikat sendiri usahakan menggunaka kain yang nyaman. Jangan pakai tali karena bisa membuat si anak menjadi tidak nyaman.
Apabila harus berkendara pada jarak jauh, usahakan mencari jalan alternatif yang tidak begitu ramai dan macet. Segera berisirahat sejenak guna menghilangkan penat di perjalanan juga tidak perlu memaksakan jika anak lelah di jalan.
“Perlu dipastikan ketika membonceng anak, khususnya di jalan raya yang ramai, misalnya saat mengantarkan ke sekolah, usahakan anak tidak dalam kondisi mengantuk. Jaga kecepatan berkendara juga saat membonceng anak,” tutup Hari. (sby1/rd)