UPT BLK Surabaya Kembali Gelar Pelatihan Kompetensi, Lulusan S1 Mendominasi

Surabaya, HB.net - Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Latihan Kerja (BLK) Surabaya dibawah naungan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Jatim, kembali membuka Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Gelombang 2. Pelatihan kali ini diikuti 112 peserta, terdiri dari tujuh paket yang anggarannya bersumber dari APBD.
Adapun tujuh paket kejuruan tersebut, yakni junior administrative assistant, teknisi akuntansi junior, housekeeping, pemasangan pembangkit listrik, tenaga surya off grid, teknisi embedded system (microcontroller), pembuatan sampel garmen, teknisi elektronika industri (mekatronika). Pesertanya pun lulusan dari SMK, SMA, dan Strata 1 (S1). Yang mendominasi, yakni lulusan S1.
Kepala Disnakertrans Jatim Sigit Priyanto mengatakan, keberadaan lulusan sarjana dikarenakan mereka ingin meningkatkan kompetensi agar bisa diterima di perkantoran. "Banyak lulusan sarjana mungkin belum siap pakai ke dunia kerja, sehingga harus ada pembekalan ketrampilan melalui pelatihan berbasis kompetensi ini," kata dia, di kantor UPT BLK Surabaya, Rabu (23/4).
Kepala UPT BLK Surabaya Sunarya mengatakan, tujuan utama PBK, yakni meningkatkan kompetensi angkatan kerja. Baik penganggur dan setengah penganggur khususnya warga Jawa Timur.
"Karena kan sekarang kondisi ketenagakerjaan sangat kompleks sekali. Jadi bagaimana mempersiapkan khususnya bagi angkatan kerja baru yang akan masuk dunia kerja, tentunya harus dibekali kompetensi. UPT BLK Surabaya salah satu yang menjalankan pelatihan tersebut,” kata dia.
"Dengan mengikuti PBK ini, maka diharapkan peserta baik itu lulusan SMA, SMK maupun sarjana bisa terampil dan kompeten. Baik di sektor formal maupun informal, sehingga bisa mandiri dan mengurangi angka pengangguran yang ada di Jawa Timur, " harap dia.
Lebih lanjut, Sunarya menyampaikan, pihaknya masih menunggu tambahan PBK yang berasal dari APBN. Harapannya bisa menyokong jumlah peserta yang ingin mendapatkan pelatihan kerja berbasis kompetensi. "Bisa jadi efek efisiensi anggaran, hingga kini masih menunggu informasi dari BPVP Sidoarjo untuk PBK yang berasal dari APBN," ujar dia.
Meskipun begitu, PBK yang berasal dari APBD masih berjalan sesuai track yang telah direncanakan sebelumnya. Hal ini dikarenakan pelatihan kerja berbasis kompetensi sangat penting bagi pencari kerja agar bisa diterima bekerja baik dunia usaha dan dunia kerja. Bahkan dalam setahun ini, juga terdapat empat kegiatan Mobile Training Unit (MTU) yang juga turun memberikan pelatihan.
Di tempat yang sama, Kepala Seksi Pelatihan dan Sertifikasi UPT BLK Surabaya Yudo Sembodo Hastoro Langgeng menambabkan, mereka yang mengikuti PBK dan lulus akan diberikan sertifikat baik dari UPT BLK Surabaya dan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) , sebagai bekal untuk mendapatkan pekerjaan.
Sebagai informasi, pembukaan PBK gelombang II ini juga ada penandatanganan kesepakatan bersama (MoU) antara UPT BLK Surabaya dengan salah satu SMK. Diharapkan lulusan SMK yang tidak bisa bekerja atau tidak melanjutkan ke perguruan tinggi (PT) dapat mengikuti PBK di UPT BLK Surabaya, sesuai dengan passion dari masing-masing siswa alumni dari SMK tersebut.(mid/ns)