Habib Salim Silaturahmi dengan Ulama Madura

"Kita harus belajar dari seekor semut. Ia tidak hanya memikirkan diri sendiri tapi memikirkan sekawanannya. Ia bahkan juga berkhusnudzon Nabi Sulaiman tidak tahu," kata Habib Salim.

Habib Salim Silaturahmi dengan Ulama Madura
Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Al Jufri  mengikuti istighotsah di Pesantren Daarut Tauhid Al Islami Palpetto, Kecamatan Pengantenan Kabupaten Pamekasan. foto : istimewa.

Surabaya, HB.net - Ketua Majelis Syuro PKS Habib Salim Segaf Al Jufri bersilaturahmi dengan para ulama di Pamekasan Madura. Ia mengajak bersama-sama bergandengan tangan untuk membela Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal itu disampaikan Dr Salim setelah mengikuti istighotsah di Pondok Pesantren Daarut Tauhid Al Islami Palpetto Desa Plakpak Kecamatan Pengantenan Kabupaten Pamekasan, Senin 27 Juni 2022.  Untuk bisa membela negara, Dr Salim meminta agar belajar dari semut. Ia kemudian menyitir kisah para semut yang dalam suatu waktu bertemu dengan  Nabi Sulaiman dan pasukannya yang diceritakan dalam Al Quran surat An Naml, surat ke 27 ayat ke 18.

Saat semut bertemu dengan pasukan Nabi Sulaiman, seekor semut yang berteriak mengingatkan semut lainnya agar masuk ke tempat persembunyian karena khawatir terinjak karena ketidaktahuan Nabi Sulaiman.

"Kita harus belajar dari seekor semut. Ia tidak hanya memikirkan diri sendiri tapi memikirkan sekawanannya. Ia bahkan juga berkhusnudzon Nabi Sulaiman tidak tahu," kata Habib Salim dalam keterangan tertulis, Selasa (28/06/2022).

Menurutnya, Indonesia akan terus menjadi baik jika masing-masing warganya dari berbagai elemen peduli tidak hanya pada nasib dirinya, tapi pada juga pada bangsanya.

"Perubahan tidak mungkin terjadi dengan sendirinya, karena Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum hingga kaum itu berusaha mengubahnya," kata Dr Salim mengingatkan.

Untuk mengubah keadaan me jadi lebih baik, ia menekankan pada gotong royong dan kebersamaan. Menurutnya, kebersamaan itu menguatkan yang merupakan kunci keberhasilan dan kemenangan.

"Tangan kita ini bisa mengangkat puluhan kilogram. Namun jika tangan dilepaskan dari tubuh, ia tidak berarti apa-apa. Karena tubuhlah yang meyanggah dan membuatnya menjadi kuat," ujar Dr Salim.

Habib Salim kemudian mengajak para kiai dan pesantren agar turut aktif memikirkan bangsa. Perjuangan membela NKRI menurutnya bisa diwujudkan ketika masing-masing menjalankan perannya dengan baik.

Dalam kesempatan itu, hadir KH Alawi, KH Fahrur, KH Abdu Latub, KH Abdul Majid, Habib Faisol, KH Sirajuddin, KH Abdul Aziz, KH. Umar dan beberapa kiai dan habaib lainnya. (mdr/ns)