Kapolresta Sangat Kehilangan Cak Nur

Berpulangnya Plt. Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin menyisakan duka yang teramat dalam. Terlebih bagi mereka yang mempunyai hubungan sangat dekat dengan almarhum.

Kapolresta Sangat Kehilangan Cak Nur
Kenangan Plt. Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin bersama Kapolresta Sidoarjo Kombespol Sumardji dan forkopimda dalam suatu acara.

Sidoarjo, HARIAN BANGSA.net - Berpulangnya Plt. Bupati Sidoarjo Nur Ahmad Syaifuddin menyisakan duka yang teramat dalam. Terlebih bagi mereka yang mempunyai hubungan sangat dekat dengan almarhum.

Kapolresta Sidoarjo Kombespol Sumardji misalnya. Dia merasa sangat kehilangan sosok pejuang tangguh yang mati-matian untuk melawan persebaran Covid-19 di Sidoarjo. Menurutnya, jasa almarhum sangatlah besar dalam peperangan melawan pandemi saat ini.

Sumardji mengatakan, Nur Ahmad merupakan sosok pejuang yang mati-matian melawan dan tidak mau tunduk kepada keadaan. Bersama-sama dengan aparat kepolisian serta dari TNI, Nur Ahmad berjuang untuk memberikan edukasi tentang bahaya covid dan pentingnya protokol kesehatan.

Satu contoh kecil seperti saat pertama kali ada korban meninggal dunia akibat paparan Covid-19. Tak ada satupun warga ataupun tukang gali kubur yang mau untuk memakamkan jenazah.

Tindakan yang cukup berani justru datang dari pribadi Nur Ahmad yang langsung terjun untuk memakamkan jenazah pasien Covid-19 tersebut.

"Saya merasa sangat kehilangan sosok pejuang Covid-19, saudara Nur Ahmad Syaifuddin. Tapi Tuhan telah berkehendak dan kini beliau jadi korban akibat keganasan Covid," ujarnya.

Momen saat ini, menurut Sumardji, merupakan momen yang sangat berarti. Sudah tidak sekali dua kali Covid-19 menyebabkan korban jiwa, sehingga sangatlah penting saat ini untuk sadar bahwa Covid-19 harus benar-benar dilawan bersama-sama.

"Bentuknya mudah (melawan Covid-19). Protokol kesehatan merupakan vaksin yang ampuh untuk saat ini. Jadi mari bersama-sama, masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan," pungkasnya.(cat/rd)