Mitigasi Risiko, Lapas I Surabaya Bersih-Bersih

Lapas I Surabaya melakukan bersih-bersih kamar hunian warga binaan, Senin (13/6).

Mitigasi Risiko, Lapas I Surabaya Bersih-Bersih
Kegiatan pembersihkan di Lapas I Surabaya di Porong.

Sidoarjo, HARIANBANGSA.net - Lapas I Surabaya melakukan bersih-bersih kamar hunian warga binaan, Senin (13/6). Tujuan utamanya adalah membongkar barang-barang yang berpotensi menciptakan kebakaran. Khususnya yang berada di dalam blok hunian warga binaan.

Kepala Lapas I Surabaya Jalu Yuswa Panjang yang memimpin jajarannya menyatakan bahwa langkah ini menjadi tindak lanjut atas perintah Kepala Kanwil Kemenkumham Jatim Zaeroji. “Petunjuk dari Bapak Kakanwil, beliau berharap lapas dan rutan melakukan mitigasi risiko menghadapi musim kemarau,” cetus Jalu.

Berbagai risiko yang bisa timbul saat musim kemarau adalah ketersediaan air bersih hingga potensi terjadinya kebakaran. Untuk masalah air bersih, lanjut Jalu, relatif bisa terkendali. Karena selama ini untuk urusan air bersih, kondisi di Porong sangat mendukung. “Alhamdulillah, air tanah di Porong termasuk baik, sehingga sudah cukup memenuhi kebutuhan warga binaan kami,” terangnya.

Sementara untuk potensi kebakaran, pihaknya memberikan atensi kepada kamar hunian warga binaannya. Karena, tutur Jalu, keselamatan warga binaannya adalah prioritas utamanya. “Untuk itu, kami bersih-bersih, agar barang-barang yang berpotensi menciptakan kebakaran bisa dikeluarkan terlebih dahulu,” jelasnya.

Benda-benda yang dimaksud seperti kayu, plastic, dan kertas. Petugas membersihkan sekaligus menertibkan kamar hunian yang ada di semua blok hunian. “Selain bersih-bersih, kami juga mengembalikan fungsi hunian yang ada, sehingga warga binaan bisa semakin nyaman,” ujarnya.

Kegiatan dapat terlaksana dengan cepat dan kodusif dikarenakan warga binaan juga kooperatif untuk melaksanakan intruksi yang diberikan petugas. Barang-barang hasil bersih-bersih dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA) terdekat. “Barang-barang yang mudah terbakar, selanjutnya diangkut dengan truk dan dibuang ke TPA supaya barang-barang dimaksud tidak kembali lagi,” terang kalapas.

Bersih-bersih dan penertiban ini juga akan dilaksanakan secara berkala. Hal ini untuk menciptakan ruang yang lebih luas untuk warga binaan. Sehingga ketika ada proses distribusi dari satker lain, pihaknya bisa lebih siap menerima. Saat ini Lapas Surabaya dihuni 1.977 warga binaan, dari kapasitas hunian sebesar 1.050 orang. (cat/rd)