SATU Indonesia Awards 2020 Gelar Diskusi Pendidikan

Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2020 mengadakan diskusi secara online tentang pendidikan untuk berbagi inspirasi,.

SATU Indonesia Awards 2020 Gelar Diskusi Pendidikan
Ai Nurhidayat berbagi kisah tentang pendidikan dari pengalamannya.

Jakarta, HARIAN BANGSA.net - Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards 2020 mengadakan diskusi secara online tentang pendidikan untuk berbagi inspirasi, Senin (1/6) lalu. Ini sekaligus menjaring anak muda di seluruh pelosok Indonesia yang berkontribusi bagi sekitarnya.

Dengan tema “Pendidikan Kunci Peradaban”, penyanyi Tasya Kamila dan penerima SATU Indonesia Awards 2019 bidang pendidikan Ai Nurhidayat hadir menjadi narasumber. Ai Nurhidayat atau yang dikenal dengan “Penjaga Toleransi Multikultural” berbagi kisah tentang pendidikan dari pengalamannya.

Sedangkan Tasya bercerita tentang pentingnya menempuh pendidikan. Popularitas dan kesuksesan di dunia hiburan terkadang membuat banyak selebritas lebih memilih profesinya dibandingkan dengan pendidikan mereka. Namun, hal tersebut tidak berlaku untuk Tasya. Penyanyi yang sudah terjun ke dunia musik sejak usia tujuh tahun ini pun rela meninggalkan Indonesia demi kuliah di negeri orang.

“Dari usia muda, saya sudah merasakan sukses. Tapi, saya tidak mau berada di situ saja. Saya mau berkembang dan salah satunya adalah dengan mencari ilmu. Kalau uang bisa habis, tapi kalau ilmu, tidak akan pernah habis,” ujar Tasya dalam rilis dari Astra yang diterima HARIANBANGSA.net, Rabu (3/6).

Sementara bagi Ai Nurhidayat, pendidikan merupakan hal penting dalam mewujudkan gerakan masyarakat untuk mengapresiasi keberagaman di Indonesia. Bersama dengan teman- temannya di Dusun Cikubang, Desa Cintakarya, Kecamatan Parigi, Pangandaran,  Jawa Barat,

Ai menginisiasi kelas multikultural dan menerima siswa dari seluruh pelosok negeri agar mereka dapat hidup bersama dan membangun koneksi antar ras, suku, agama, budaya serta tingkat ekonomi.

Gerakan ini berawal dari pertemuannya dengan seorang guru yang mengajar di SMK Bakti Karya yang hampir gulung tikar karena muridnya sedikit. Ai dan kawan-kawannya pun berinisiatif menyelamatkan sekolah tersebut dan mengintegrasikannya dengan Komunitas Sabalad pada tahun 2014.

Sama seperti tahun sebelumnya, SATU Indonesia Awards menjaring anak muda hingga ke seluruh pelosok Indonesia yang tak kenal lelah memberikan manfaat bagi sekitarnya. Apresiasi diberikan kepada lima anak bangsa atas setiap perjuangan di bidang kesehatan, pendidikan, lingkungan, kewirausahaan, teknologi serta satu kategori, yaitu kelompok yang mewakili bidang tersebut.

Pada tahun ini, Astra juga memberikan tambahan kategori apresiasi khusus kepada para pejuang tanpa pamrih di tengah pandemi Covid-19. Meskipun pandemi di negeri ini belum berakhir, tetapi tidak menyurutkan minat pemuda Indonesia untuk mendaftarkan dirinya atau sosok yang dinilai pantas mendapatkan apresiasi ini.

Sejak pendaftaran dibuka pada 2 Maret 2020, jumlah pendaftar SATU Indonesia Awards 2020 telah mencapai lebih dari 2.000 pendaftar. Target jumlah pendaftar tahun ini diharapkan dapat melampaui jumlah pendaftar tahun 2019 yang mencapai 8.654 pendaftar.

SATU Indonesia Awards telah mengapresiasi 305 anak muda, yang terdiri dari 59 penerima tingkat nasional dan 246 penerima tingkat provinsi. Selain memberikan apresiasi kepada tiap pemenang berupa dana Rp 60 juta, Astra juga memberikan pembinaan kegiatan secara berkelanjutan.

Semangat para pemuda dalam berjuang menebar kebaikan bagi sekitarnya sejalan dengan cita-cita Astra untuk sejahtera bersama bangsa.(rd)