Tingkat Kematian Covid-19 di Kota Mojokerto Lebih Rendah daripada Nasional dan Provinsi

Pemerintah Kota Mojokerto telah menyiapkan rumah karantina di rusunawa untuk pasien Covid-19 bergejala sedang.

Tingkat Kematian Covid-19 di Kota Mojokerto Lebih Rendah daripada Nasional dan Provinsi
Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari didampingi pejabat terkait dalam jumpa pers di Pendapa Sabha Kridatama Rumah Rakyat.

Mojokerto, HARIAN BANGSA.net - Pemerintah Kota Mojokerto telah menyiapkan rumah karantina di rusunawa untuk pasien Covid-19 bergejala sedang. Total kapasitas 67 tempat tidur (TT) dan sudah terisi penuh. Pemkot akan menambah rumah karantina baru di Balai Diklat Kota Mojokerto dengan kapasitas 25 TT.

Bagi warga yang yang melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing diberikan fasilitas dari Pemkot Mojokerto berupa makanan, vitamin, dan probiotik.

Berdasarkan kondisi saat ini, maka Satgas Covid-19 Kota Mojokerto melakukan beberapa rakor analisa dan evaluasi. Hasilnya di antaranya adalah terus menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun atau hand sanitizier, menghindari kerumunan dan membatasi bepergian atau mobilisasi.

Bagi masyarakat yang sakit diharapakan segera memeriksakan diri ke fasilitas pelayanan kesehatan terdekat tanpa menunggu kondisi lebih parah.  Mengaktifkan kembali peran kampung tangguh dalam percepatan penanganan Covid-19 di masing-masing lingkungan.

Satgas telah menerbitkan SE tentang perpanjangan pemberlakuan PPKM Mikro dan mengoptimalkan posko Covid-19 di level kelurahan. SE ini berlaku mulai 23 Juni 2021- 5 Juli 2021. Website covid19.mojokertokota.go.id  menyampaikan informasi ter-update zonasi pada tiap RT sebagaimana Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2021, serta ekonomi harus tetap bergerak.

Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari menyatakan, kematian akibat Covid-19 lebih rendah dari jumlah keseluruhan lonjakan kasus terkonfirmasi positif Virus Corona.

Ning Ita, sapaan wali kota ini mengatakan, warga Kota Mojokerto yang meninggal terpapar Covid-19 sebanyak 127 orang pada tahun 2020. Ini sesuai data penerima bantuan Covid-19  bagi warga yang meninggal terpapar Corona dari pemerintah senilai Rp 5 juta. Sedangkan update terkini sebanyak 78 orang meninggal akibat Covid-19  tahun 2021.

"Jadi total kematian karena Covid-19 secara keseluruhan dari tahun 2020-2021 berjumlah 205 orang," jelasnya dalam keterangan pers di Pendapa Sabha Kridatama Rumah Rakyat.

Dia menyebut prosentase kasus kematian akibat Covid-19 dari jumlah keseluruhan mencapai 6,7 persen dari kasus terkonfirmasi positif Virus Corona."Sehingga tingkat kematian karena Covid-19 di Kota Mojokerto jauh lebih rendah dari tingkat nasional maupun provinsi, yaitu 7,6 persen," ungkapnya.

Menurut dia, Tim Satgas Covid-19 Kota Mojokerto masih menunggu hasil uji sampel laboratorium dari Universitas Airlangga Surabaya. Hal ini untuk memastikan terkait jenis maupun varian baru Covid-19 yang tingkat keterpaparan kini begitu cepat, sehingga memicu lonjakan kasus terkonfirmasi.

"Kami belum tahu ini Covid-19 varian baru atau tidak, karena masih menunggu hasil sampel laboratorium dari Surabaya," terangnya.

Dikatakannya, pemda kini telah memberlakukan pembatasan aktivitas masyarakat skala kecil atau PPKM Mikro sebagai antisipasi penyebaran Virus Corona di Kota Onde-Onde ini. Pihaknya juga menerapkan isolasi mandiri bagi warga terpapar Covid-19 gejala ringan maupun orang tanpa gejala (OTG) menjalani isolasi mandiri di rumah masing-masing.

Selain tempat karangtina di Kota Mojokerto overload, warga akan lebih nyaman jika menjalani isolasi mandiri di rumah mereka sendiri. Apalagi dampaknya secara psikologis dapat meningkatkan dan menambahkan imun tubuh sebagai proses penyembuhan.

"Paling penting adalah psikologis bagi mereka yang terpapar Covid-19 karena  dapat meningkatkan imun tubuh yang bisa membantu dalam proses penyembuhan dari keterpaparan Virus Corona. Apalagi saya juga pernah mengalaminya dan merasakan betul faktor psikologis itu penting untuk penyembuhan," ucap Ning Ita.(ADV/ris/rd)