BPJamsostek Jatim Launching KKBC Masuk Desa di Gresik

Kampanye KKBC Masuk Desa salah satu program BPJamsostek dalam upaya peningkatan kepesertaan pada pertumbuhan yang berkelanjutan.

BPJamsostek Jatim Launching KKBC Masuk Desa di Gresik
Pemukulan kentongan dari bambu, program KKBC Masuk Desa.

Gresik, HB.net - BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) serentak melaunching program Kerja Keras Bebas Cermat (KKBC) Masuk Desa di seluruh Indonesia, Kamis (06/07/2023). Termasuk di Kanwil Jawa Timur (Jatim) di Desa Wedani, Cerme, Gresik.

Kampanye KKBC Masuk Desa salah satu program BPJamsostek dalam upaya peningkatan kepesertaan pada pertumbuhan yang berkelanjutan. Serta meningkatkan awareness masyarakat desa dan ekosistem desa seperti pasar, UMKM dan pekerja rentan.

Deputi Direktur Wilayah BPJamsostek Jatim, Hadi Purnomo, menyampaikan, Gresik dipilih sebagai pionir program KKBC di Jatim karena satu-satunya Kabupaten yang sudah melindungi 100 pekerja di tiap-tiap desanya.

"Saat ini sudah 33 ribu pekerja di Gresik yang sudah terlindungi program BPJamsostek. Saya berharap 75 persen sudah cukup luar biasa," kata Hadi.

Dengan iuran mulai Rp 36.800/bulan, para pekerja BPU akan mendapatkan perlindungan 3 program, yakni Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Jaminan Kematian (JKM) dan Jaminan Hari Tua (JHT).

Manfaatnya yakni perawatan tanpa batas biaya, santunan kematian karena kecelakaan kerja (48 kali upah yang dilaporkan), santunan Sementara Tidak Mampu Bekerja (STMB), santunan cacat total tetap, serta layanan homecare. 

"Jika peserta meninggal bukan karena kecelakaan kerja, ahli warisnya akan mendapatkan santunan sebesar Rp 42 juta serta beasiswa pendidikan untuk 2 anak dari jenjang TK hingga perguruan tinggi, maksimal Rp 174 juta," tandasnya. 

Untuk program JHT bersifat tabungan, dapat dimanfaatkan untuk mempersiapkan hari tua yang sejahtera. Pihaknya juga memberi beragam pilihan pendaftaran dan pembayaran iuran. Melalui aplikasi Jamsostek Mobile (JMO), Kantor Cabang, Agen Perisai dan Perbankan, Kantor Pos, Pegadaian, dan lainnya.

"Kami menargetkan pada 2026 mampu melindungi 70 juta pekerja. Kami memerlukan lompatan besar untuk mendorong angka peserta aktif yang saat ini jumlahnya mencapai 38 juta pekerja," kata Hadi. 

Bupati Gresik yang diwakili Asisten Perekonomian & Pembangunan Gresik, Edi Hadi Siswoyo, saat ini perhatian Pemerintah daerah masih memprioritaskan pekerja rentan dan Ketua RT/RW di desa-desa yang mendapatkan perlindungan program BPJS Ketenagakerjaan.

"Harapan kami, seluruh perangkat desa, pengajar, pengurus RT dan RW, para kader ibu-ibu PKK, bunda PAUD, semuanya bisa terlindungi program BPJamsostek di tahun mendatang," ujar Eko.

Dalam kegiatan tersebut juga diserahkan simbolis santunan JKm & Beasiswa serta santunan JKm kepada 2 ahli waris, masing-masing Suhartini (alm. Wiji Harto) Rp 84 juta dan Sriyatun (alm. Muarif) Rp 256.210.524. (diy)